Harga LPG 3kg di Ponorogo Tembus Rp. 25.000, Warga Kelimpungan!

- 11 April 2024, 19:37 WIB
Tumpukan tabung gas kosong di salah satu penjual gas  bersubsidi di Ponorogo
Tumpukan tabung gas kosong di salah satu penjual gas bersubsidi di Ponorogo /Wirastho/SL

Songgolangit.com - Perayaan Hari Raya Idul Fitri 1445 H, warga Ponorogo dikejutkan dengan kelangkaan dan lonjakan harga LPG 3 Kg bersubsidi. Kondisi yang telah berlangsung sejak beberapa hari yang lalu ini, menimbulkan kecemasan di kalangan masyarakat, terutama bagi para pedagang kecil yang menggantungkan hidupnya dari penjualan makanan kaki lima.

Susi (42), seorang warga Desa Tempuran, Ponorogo, yang berprofesi sebagai penjual makanan kaki lima, mengungkapkan kegelisahannya.

"Mulai kemarin saya benar-benar kesulitan mencari toko yang masih menjual LPG 3 Kg. Semua bilang kosong, dan harganya sudah Rp. 25.000 per tabung," keluh Susi. Kelangkaan ini menciptakan dilema bagi pedagang seperti Susi, yang ketergantungannya pada gas melon untuk memasak menjadi urat nadi usahanya.

Baca Juga: Waspada! Jangan Beli Gas LPG 3kg Lebih dari Ketetapan Harga Ini di Madiun!

Dugaan sementara, kelangkaan ini terjadi akibat beberapa toko distributor tidak beroperasi selama libur Lebaran. Ditambah lagi, kebutuhan akan LPG meningkat tajam, baik dari kalangan rumah tangga maupun pedagang kuliner.

Situasi ini memaksa para pengecer untuk melakukan pembelian berulang dari pangkalan atau toko klontong, yang pada akhirnya mempengaruhi ketersediaan dan harga jual di tingkat pengecer.

Pemilik pangkalan Gas LPG di jalan raya Ponorogo - Solo, yang meminta namanya dirahasiakan, memberikan konfirmasi tentang kondisi yang terjadi.

"Jatah setiap pangkalan berkurang, ditambah permintaan masyarakat pada saat lebaran ini meningkat," ujarnya. Hal ini semakin memperparah keadaan, di mana pasokan yang tidak memadai harus bertemu dengan permintaan yang melonjak.

"Terpaksa kami harus menjual dengan harga Rp. 22.000 ke toko pengecer kecil, dan Rp. 23.000 ke pengguna langsung. Sebab saya pun kalau mau kulaan juga harganya sudah meroket. Hari - hari biasa saya hanya menjual dengan harga Rp. 18.000", timpal istrinya.

Baca Juga: Sidak Penggunaan Elpiji Subsidi di Madiun: Hotel, Restoran, dan Kafe Patuh Aturan Larangan Beli Gas Melon!

Halaman:

Editor: Yudhista AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah