Network
Songgolangit.com - Dalam upaya meningkatkan produktivitas pertanian, terutama pada tanaman jagung, para ahli agrikultur terus berinovasi dengan berbagai metode penanaman. Salah satu faktor kunci yang berpengaruh terhadap hasil panen adalah jarak tanam.
Penelitian terbaru menunjukkan bahwa dengan menyesuaikan jarak tanam, terutama pada lahan dengan kondisi tertentu, dapat memaksimalkan potensi hasil.
Seorang praktisi pertanian berpengalaman membagikan metodenya yang sedikit berbeda dari umumnya. "Kami menggunakan gaya penanaman yang unik untuk mendapatkan hasil yang lebih maksimal," ujar Sidik Wahyu Aji di channel @Oemah_Tani.
"Dengan menambahkan populasi tanaman tetapi tetap menggunakan single planting, atau satu lubang per tanaman, kami dapat menanam hingga 75.000 hingga 100.000 bibit per hektar."
Baca Juga: Cara Pemupukan Jagung Lokal Semi Organik yang Tepat, Diuraikan Bayu Diningrat
Dalam metode konvensional, jarak tanam yang umum digunakan adalah 80x20 cm dengan dua tanaman per lubang. Namun, dengan pendekatan baru ini, hanya satu tanaman yang ditanam di setiap lubang, dengan peningkatan jumlah populasi tanaman secara signifikan.
"Kami membagi lahan menjadi dua tipe, yaitu yang subur dan yang kurang subur," lanjutnya.
"Untuk tanah yang subur, kami menggunakan sistem double row atau barisan ganda, yang kami sebut dengan istilah 'double wall system.' Dengan sistem ini, populasinya lebih banyak sehingga potensi hasilnya meningkat."
Untuk tanah yang subur, jarak antar baris adalah 35 cm, sementara untuk tanah yang kurang subur, jaraknya diperpendek menjadi 25 cm.
Baca Juga: Cara Menanam Jagung dengan Produktivitas Tinggi Menerapkan Teknologi Panca Kelola Lahan
"Penyesuaian jarak tanam pada tanah yang kurang subur diperlukan karena tanaman tidak akan tumbuh dengan daun yang lebar. Jadi, dengan memperpendek jarak, kita dapat mengoptimalkan penyerapan nutrisi dan cahaya matahari," jelas Sidik.
