Cara Pemupukan Jagung Lokal Semi Organik yang Tepat, Diuraikan Bayu Diningrat

- 23 Mei 2024, 16:28 WIB
Pengembangan Jagung Lokal Sebagai Solusi Kelaparan: Inovasi Petani Indonesia
Pengembangan Jagung Lokal Sebagai Solusi Kelaparan: Inovasi Petani Indonesia /Mbah Bams BSM/


Songgolangit.com – Di tengah tantangan kelaparan yang mengemuka, seorang petani lokal, Pak Bayu, memperkenalkan teori pengembangan jagung lokal sebagai solusi inovatif. Dengan penuh semangat, Pak Bayu berbagi wawasan tentang potensi jagung lokal dalam mengatasi masalah kelaparan dan kemiskinan.

Menurut Pak Bayu, jagung lokal memiliki keunggulan yang sering terabaikan. "Kalau kita bicara soal jagung, jagung lokal kita itu seringkali dibohongi dengan penggunaan jagung hibrida," ujarnya.

Menyadari perbedaan signifikan antara jagung hibrida dan lokal, Pak Bayu menekankan pentingnya memahami karakteristik masing-masing jenis jagung.

"Jagung lokal yang saya pakai, seperti jagung NTT, Kupang, atau Madura, memiliki biji yang lebih sedikit per tongkol dibandingkan hibrida, namun secara gizi, jagung lokal lebih unggul," jelasnya.

Baca Juga: Bibit Jagung Hibrida Reog 234 Terbukti Menghasilkan, Kini Laris Manis Di Pasaran

Dalam wawancaranya, Pak Bayu juga mengungkapkan, "Saya yakin Bapak Ibu punya uang semuanya, tapi kalau mau terapkan teori ini, boleh usahakan jagung yang komposit." Ia menyarankan agar petani menggunakan jagung komposit lokal dalam usaha pertanian mereka.

Dari Jagung Lokal ke Kemandirian Pangan

Pak Bayu menyampaikan sebuah strategi yang mungkin terdengar sederhana namun efektif: "Ambillah tanaman jagung lokal di tempatnya, Bapak Ibu tanam, nggak perlu banyak-banyak, untuk menguasai satu kabupaten bisa tanam jagung semuanya itu hanya butuh waktu paling lama 3 tahun, modalnya paling kecil lah."

Seorang petani lain, Muhammad Hanafi, mengikuti jejak Pak Bayu dengan membentuk kelompok tani dan mengadopsi konsep semi organik.

Baca Juga: Tak Hanya Biji, Manfaat Tongkol Jagung Olahan Kini Jadi Primadona Ekspor, Temukan Rahasianya!

"Saya mulai bertani di pertengahan tahun 2023, saya membentuk kelompok tani dan saya salah satu pengurus di kelompok tersebut," kata Muhammad Hanafi.

Halaman:

Editor: Yudhista AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah