Tak Hanya Biji, Manfaat Tongkol Jagung Olahan Kini Jadi Primadona Ekspor, Temukan Rahasianya!

- 28 April 2024, 18:06 WIB
Tongkol jagung siap ekspor
Tongkol jagung siap ekspor /Mongabay.co.id/Kemlu

Songgolangit.com - Jagung tidak hanya terkenal sebagai salah satu sumber karbohidrat utama di dunia, namun bagian yang sering diabaikan, yaitu tongkol jagung, kini mulai menunjukkan potensinya.

Biasanya dianggap sebagai limbah, tongkol jagung kini berhasil diekspor ke berbagai negara, termasuk Jepang dan Korea Selatan, yang turut berkontribusi pada pendapatan devisa negara.

Tongkol jagung yang selama ini hanya dimanfaatkan sebagai bahan bakar tradisional, ternyata memiliki banyak kegunaan lain.

Dari menjadi pakan ternak, bahan kuliner, pengganti bahan plastik, hingga kerajinan tangan dan pengganti bahan bakar gas. Di bidang pertaniah, mulai banyak petani Indonesia memanfaatkannya sebagai media tanam untuk jamur konsumsi.

Proses pengolahan tongkol jagung untuk ekspor melibatkan penggilingan dan pengeringan hingga kandungan airnya mencapai 14%. Setelah itu, tongkol jagung digiling kembali dengan ukuran 4-8 mm, dipadatkan, dan dikemas dalam karung untuk dikirim ke berbagai negara sesuai permintaan.

Baca Juga: Harga Jagung Anjlok, Namun Masih Jauh Lebih Mahal Dari Harga Internasional

Mafaat Tongkol Jagung

Tongkol jagung, atau corncob, adalah bagian tengah dari buah jagung tempat biji jagung tumbuh. Meskipun tongkol jagung pada jagung muda atau baby corn bisa dikonsumsi mentah, namun seiring pematangan tanaman, tongkol menjadi keras dan hanya biji yang dapat dimakan.

Dalam sejarah, terutama saat kelaparan di Eropa, orang-orang juga memakan tongkol jagung, khususnya bagian tengah yang berbusa. Tongkol jagung atau bagian tengahnya biasanya digiling dan dicampur dengan tepung yang tersedia untuk dijadikan "pemenuh" dalam produksi roti.

Tongkol jagung mengandung selulosa, hemiselulosa, dan lignin. Meskipun tidak beracun bagi manusia dan dapat dicerna, bagian luarnya kasar dan hampir tidak bisa dimakan dalam bentuk aslinya.

Bagian berbusa memiliki tekstur yang khas ketika matang dan tidak memiliki rasa, yang membuat banyak orang merasa tidak tertarik karena konsistensinya mirip plastik busa.

Halaman:

Editor: Yudhista AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah