Harga Jagung Anjlok, Namun Masih Jauh Lebih Mahal Dari Harga Internasional

- 28 April 2024, 16:44 WIB
Presiden Jokowi meninjau panen raya jagung di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo pada Senin 22 April 2024.
Presiden Jokowi meninjau panen raya jagung di Kabupaten Boalemo, Provinsi Gorontalo pada Senin 22 April 2024. /Foto: BPMI Setpres/Rusman


Songgolangit.com – Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo, menyatakan optimisme terhadap peningkatan produksi jagung nasional seiring dengan penurunan impor, saat melakukan inspeksi panen jagung di Kabupaten Boalemo, Gorontalo, pada tanggal 22 April.

"Kita ingin memastikan bahwa produksi jagung kita terus meningkat," ujar Jokowi dalam sebuah pernyataan wawancara.

Kepala Negara menyoroti bahwa impor jagung Indonesia telah berkurang menjadi 400.000-450.000 ton dari angka awal 3,5 juta ton. Pada tahun 2023 ini, pemerintah berhasil mencatat impor jagung sebanyak 171.000 ton dari kuota yang ditetapkan sebesar 250.000 ton jagung impor.

Selain produksi, Jokowi juga memperhatikan harga jagung selama kunjungannya ke Gorontalo. Pemerintah mencatat bahwa harga jagung tahun lalu bisa mencapai Rp8.000 per kilogram, namun kini telah turun menjadi Rp4.000 - 5.000.

Baca Juga: Tanggapan Bulog Jatim Terhadap Harga Jagung: Komitmen Beli di Atas Harga Acuan!

Presiden berambisi untuk meningkatkan produksi sekaligus harga jual bagi para petani jagung. Sementara itu, beliau meyakini bahwa impor jagung oleh Bulog perlu ditinjau kembali.

Menurut data IndexMundi, harga jagung pipil kering, U.S. No. 2 Yellow, FOB Teluk Meksiko, AS, adalah US$ 189,13 (Rp3.067.499) per metrik ton atau sekitar Rp 3.067 per kg pada bulan Februari 2024. ***

Editor: Yudhista AP

Sumber: Antara indexmudi.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x