Serangan DBD di Madiun Meningkat, Lakukan Ini Sebelum Terlambat!

17 April 2024, 22:35 WIB
Arsip foto - Petugas melakukan pengasapan (fogging) di permukiman warga /ANTARA FOTO/Reno Esnir/

Songgolangit.com – Sebagai langkah antisipatif terhadap peningkatan kasus demam berdarah dengue (DBD) yang masih terjadi di Kota Madiun, Jawa Timur, Dinas Kesehatan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (Dinkes PPKB) setempat mengajak masyarakat untuk meningkatkan upaya pemberantasan sarang nyamuk (PSN).

Kepala Dinkes PPKB Kota Madiun, Denik Wuryani, menekankan pentingnya partisipasi aktif warga dalam mengeliminasi potensi penyebaran jentik nyamuk Aedes aegypti, vektor utama penyakit DBD.

Dalam periode Januari hingga April 2024, tercatat puluhan kasus DBD di kota tersebut, dengan satu kasus berujung pada kematian. Angka ini mencerminkan situasi yang tidak jauh berbeda dari tahun sebelumnya, di mana terdapat 132 kasus DBD dengan satu korban jiwa.

Kejadian ini menjadi peringatan serius bagi warga untuk lebih waspada dan proaktif dalam mencegah penyakit yang dapat menimbulkan komplikasi serius bahkan kematian tersebut.

Baca Juga: Walau Dianggap Tidak Efektif, Prosedur Fogging DBD Tetap Dilakukan Sesuai Rekomendasi

Denik Wuryani menyampaikan bahwa kondisi cuaca yang masih mendukung perkembangan nyamuk pembawa virus dengue menjadi salah satu faktor utama bertahannya kasus DBD. "Kasus DBD di Kota Madiun masih ada, bahkan cukup banyak seiring masih tingginya curah hujan," ujar Denik.

Upaya pencegahan melalui PSN menjadi krusial, mengingat tidak cukup hanya mengandalkan peran pemerintah. Masyarakat harus turut serta dalam menjaga kebersihan lingkungan, yang merupakan salah satu aspek penting dalam memutus rantai penyebaran penyakit ini.

"Kepedulian masyarakat sangat penting untuk menjaga kebersihan lingkungan sekitar rumah dengan rajin PSN," kata Denik.

Dalam praktiknya, PSN dapat diwujudkan melalui strategi 3M plus, yaitu menguras, menutup, dan mengubur serta melakukan tindakan preventif lainnya.

Baca Juga: 122 Orang Terjangkit Demam Berdarah Di Magetan, Apa Penyebabnya?

"Paling tidak seminggu dua kali menguras bak mandi, lebih sering lebih baik. Selain itu, harus menutup ataupun mengganti tempat dan wadah-wadah penampung air yang bisa menjadi sarang perindukan nyamuk DBD," imbuhnya.

Menanggapi situasi ini, Dinkes PPKB Kota Madiun juga meningkatkan langkah-langkah responsif, termasuk pengasapan atau "fogging" di lokasi-lokasi yang teridentifikasi sebagai titik rawan DBD. Jalan Tumapel, Kelurahan Winongo, menjadi salah satu area yang mendapatkan tindakan fogging sebagai upaya meminimalisir penyebaran penyakit.

Lebih lanjut, Dinkes mengoptimalkan peran tim juru pemantau jentik atau "jumantik" yang disiagakan di tiap RT dan kelurahan. Tindakan ini diharapkan dapat mendeteksi dan menanggulangi potensi penyebaran jentik nyamuk sejak dini. ***

Editor: Yudhista AP

Sumber: Antara

Tags

Terkini

Terpopuler