Network
Songgolangit.com – Dinas Perhubungan (Dishub) Kabupaten Ponorogo mengumumkan perubahan arah pelican crossing yang berlokasi di sisi timur Jalan Sultan Agung. Kebijakan baru ini diimplementasikan pada hari Senin, tanggal 29 April, sebagai respons terhadap pemberlakuan arus lalu lintas dua arah yang dimulai sehari sebelumnya.
Pelican Crossing, yang merupakan singkatan dari Pedestrian Light Controlled Crossing, adalah sebuah sistem penyeberangan pejalan kaki yang dilengkapi dengan lampu lalu lintas dan tombol khusus untuk difabel.
Sistem ini memberikan kemudahan kepada pejalan kaki untuk menyeberang jalan dengan aman, terutama di kawasan yang memiliki intensitas kendaraan yang tinggi.
Sebelumnya, pelican crossing di Jalan Sultan Agung ini menghadap ke selatan, namun dengan pertimbangan aspek keselamatan dan kelancaran lalu lintas, Dishub Kabupaten Ponorogo memutuskan untuk mengubah arahnya menghadap ke utara. Perubahan ini diharapkan dapat mengoptimalkan fungsi pelican crossing sebagai penunjang keselamatan pejalan kaki.
Baca Juga: Kecelakaan Sering Terjadi, Ponorogo Pasang Lampu Pelican Crossing di Jalan Sultan Agung
Pelican Crossing sendiri adalah evolusi dari Zebra Cross, yang hanya berupa marka di jalan tanpa dilengkapi lampu lalu lintas. Nama "Pelican" sendiri merupakan sebuah pelesetan dari "Pelicon" yang diambil dari singkatan Pedestrian Light Controlled Crossing. Kata Pelican lebih mudah diingat dan akrab di telinga masyarakat Inggris, yang pertama kali menggunakan sistem ini.
Perubahan ini juga mencakup pemasangan tombol difabel yang memungkinkan pejalan kaki dengan kebutuhan khusus untuk mengaktifkan lampu lalu lintas dan menyeberang dengan lebih mudah.
Selain itu, pelican crossing di Jalan Sultan Agung juga dilengkapi dengan pengeras suara yang berfungsi untuk membantu pejalan kaki yang memiliki keterbatasan penglihatan.
Baca Juga: Hari Pertama Berakhirnya Uji Coba Di Ponorogo: Jalan Sultan Agung & Ahmad Dahlan Dibuka Dua Arah!
Dengan adanya perubahan ini, diharapkan masyarakat Kabupaten Ponorogo dapat merasakan manfaat dari infrastruktur lalu lintas yang lebih manusiawi dan inklusif, serta dapat mengurangi risiko kecelakaan lalu lintas yang sering terjadi di jalan-jalan utama. ***
