TPST Mrican Terapkan Ekonomi Sirkular, Pengelolaan Sampah dengan 3r Ubah Sampah Jadi Bermanfaat

- 1 Juni 2024, 01:15 WIB
Sejumlah karyawan berlatih mengoperasikan mesin pengolah sampah. Proses pemilahan sampah tetap membutuhkan tenaga manusia.
Sejumlah karyawan berlatih mengoperasikan mesin pengolah sampah. Proses pemilahan sampah tetap membutuhkan tenaga manusia. /Prokopim/Pemkab Ponorogo

Songgolangit.com – Dalam upaya mengatasi problematika sampah yang semakin meningkat, TPST Mrican di Kecamatan Jenangan, Ponorogo, mengimplementasikan pengelolaan sampah berbasis ekonomi sirkular. Konsep 3R, yakni Reuse, Reduce, dan Recycle, menjadi fondasi dalam operasional harian TPST yang kini telah dikelola oleh PT Bumi Ekonomi Sirkular (BES).

Dengan kapasitas maksimal 120 hingga 130 ton per hari, mesin pengolah sampah di TPST Mrican berpotensi mengubah paradigma pengelolaan sampah dari sekadar pembuangan menjadi pemanfaatan sumber daya. Gulang Winarno, Kepala Dinas Lingkungan Hidup Ponorogo, mengungkapkan bahwa sampah organik diolah menjadi pupuk dan pakan ternak, sementara sampah anorganik diproses menjadi bahan bakar alternatif melalui metode refuse derived fuel (RDF).

“Hasil pengolahan sampah anorganik menjadi hak PT BES,” ujar Gulang Winarno, sambil mengamati proses pengolahan di TPST Mrican.

Lebih lanjut, Gulang menjelaskan bahwa pupuk hasil olahan sampah organik akan diintegrasikan ke dalam program dinas pertanian. Saat ini, regulasi terkait distribusi pupuk tersebut tengah dirancang dalam bentuk peraturan bupati.

Baca Juga: Kesenjangan Ekonomi di Indonesia: Gini Rasio Naik, Tabungan Masyarakat Tergerus

Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, yang turut serta dalam pemantauan, menyatakan bahwa inisiatif TPST Mrican merupakan babak baru dalam pengelolaan sampah di Ponorogo. “Problem sampah tidak teratasi kalau tidak diolah,” tegas Sugiri.

Dengan rasa puas terhadap hasil uji coba mesin pengolah sampah, Sugiri berpendapat bahwa inovasi ini adalah solusi terbaik untuk mengatasi sampah yang menumpuk di tempat pembuangan akhir. Dia juga mengapresiasi kinerja mesin milik PT BES dan mengharapkan agar proses pemilahan sampah dapat lebih efisien sehingga memungkinkan produksi pakan ternak gratis untuk warga Ponorogo.

Keterlibatan manusia dalam proses pemilahan sampah tetap menjadi aspek penting meskipun teknologi telah mendukung operasional. Karyawan PT BES terus berlatih untuk meningkatkan kemampuan dalam mengoperasikan mesin-mesin canggih tersebut.

TPST Mrican, dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah, berharap dapat terus berkontribusi dalam mengurangi dampak lingkungan akibat sampah, sekaligus menciptakan nilai ekonomi yang berkelanjutan bagi masyarakat Ponorogo.

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: Pemkab Ponorogo


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah