F-16 dan Hujan Bom di Gaza: Kisah Pilu yang Disembunyikan Sorotan Media Amerika

- 1 Juni 2024, 19:55 WIB
Gempuran Israel di Rafah jalur Gaza terus meningkat, ratusan korban dilaporkan meninggal dunia.
Gempuran Israel di Rafah jalur Gaza terus meningkat, ratusan korban dilaporkan meninggal dunia. /pandapotans/antara

Songgolangit.com - Di tengah ketidakpastian dan kekacauan yang mendera kawasan Gaza, sebuah laporan terbaru mengungkapkan fakta yang mengguncang. Dilansir dari penelitian yang dilakukan oleh Medea Benjamin dan Nicolas Davies, pemimpin anti-perang, Israel telah menjatuhkan bom dengan total kekuatan yang setara dengan dua bom nuklir Hiroshima hanya dalam beberapa minggu setelah tanggal 7 Oktober.

Laporan tersebut menggambarkan bagaimana ribuan bom tiap hari menghujani Gaza, wilayah yang kini menjadi rumah bagi 1,4 juta orang terlantar, termasuk tidak kurang dari 600.000 anak-anak.

"Serangan Israel atas Rafah, tidak terlepas dari penggunaan F-16 yang merupakan pesawat tempur utama mereka," ucap Benjamin dalam sebuah wawancara.

Pesawat yang awalnya dirancang oleh General Dynamics, kini diproduksi oleh Lockheed Martin di Greenville, Carolina Selatan, AS. Dengan total 224 unit F-16, Israel telah lama menjadikan pesawat ini sebagai alat utama dalam menggempur militan dan warga sipil di Gaza, Lebanon, dan Suriah.

Baca Juga: Spanyol Akui Negara Palestina, Hubungan Diplomatik dengan Israel Makin Memanas

Meskipun terjadi penindasan informasi yang parah di Amerika Serikat, gerakan solidaritas Palestina berupaya mendokumentasikan biaya kemanusiaan dari perang di Gaza. Media-media besar Barat seperti CNN, MSNBC, dan New York Times terus-menerus menyampaikan narasi bahwa konflik ini merupakan "perang antara Israel dan Hamas."

Namun, laporan tersebut menegaskan bahwa perang genosida ini tidak akan mungkin terjadi tanpa kontrol informasi yang disengaja dan pencucian otak populasi Barat bahwa Hamas jauh lebih kuat dari kenyataannya.

Perang yang telah berlangsung selama 230 hari ini mengungkapkan dinamika kekuatan yang tidak seimbang dan manipulasi narasi yang berpotensi mengaburkan penderitaan nyata yang dialami oleh warga Gaza. Dengan dominasi berita yang cenderung satu sisi, kebenaran sering terkubur di bawah tumpukan retorika dan propaganda. ***

Editor: Yudhista AP

Sumber: trtworld.com


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah