Antara Usia Menikah dan Infertilitas: Menyelami Penurunan Tingkat Kesuburan di Malaysia

- 2 Juli 2024, 08:06 WIB
Turunnya Tingkat Kesuburan di Malaysia: Jumlah Pertumbuhan Penduduk yang Menurun
Turunnya Tingkat Kesuburan di Malaysia: Jumlah Pertumbuhan Penduduk yang Menurun /ANTARA/Xinhua/Cheng Yiheng


Songgolangit.com - Berdasarkan data terbaru, total fertility rate (TFR) atau tingkat kesuburan total di Malaysia telah mengalami penurunan yang signifikan. Dalam kurun waktu 12 tahun, dari tahun 2010 hingga 2022, TFR di negara ini turun dari 2,1 anak per wanita menjadi 1,6. Angka ini berada di bawah tingkat penggantian atau replacement level, sebuah kondisi yang bisa berdampak pada stabilitas demografis suatu negara.

Menteri Wanita, Keluarga, dan Pembangunan Masyarakat Malaysia, Nancy Shukri, dalam sebuah sesi parlemen menjelaskan bahwa penurunan ini sebagian besar disebabkan oleh perubahan dalam keputusan usia menikah dan masalah infertilitas.

"TFR untuk semua kelompok etnis utama di Malaysia menunjukkan tren penurunan," ujarnya.

Menurut data yang disampaikan, TFR untuk etnis Melayu turun dari 2,6 anak menjadi 2,0 anak, Tionghoa (dari 1,5 anak menjadi 0,8 anak), dan India (dari 1,7 anak menjadi 1,1 anak). "TFR untuk kelompok etnis Tionghoa dan India masing-masing berada di bawah replacement level sejak 2003 dan 2005," tambah Nancy.

Baca Juga: BKKBN Soroti Usia Hubungan Seksual Pertama yang Semakin Muda: Pentingnya Edukasi Seksual dan Risiko Kehamilan

Untuk mengatasi masalah ini, Badan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Nasional di bawah Kementerian tersebut telah menerapkan berbagai inisiatif, termasuk menawarkan layanan pengobatan kesuburan yang terjangkau untuk subfertilitas sejak 1979.

"Semua pasangan menikah berhak mendapatkan pengobatan, dan hingga 2023, tercatat lebih dari 6.000 kehamilan yang berhasil," ungkap Nancy.

Selain itu, pemerintah Malaysia juga telah mendirikan klinik kesehatan dan kebugaran pria untuk mengatasi masalah infertilitas pria yang semakin meningkat. Klinik ini menawarkan berbagai layanan, mulai dari tes pemeriksaan kesehatan, konseling masalah seksual, praktik gaya hidup sehat, hingga pengobatan untuk meningkatkan fertilitas pria.

Baca Juga: Menurunnya Angka Pernikahan di Indonesia: Generasi Muda Menolak Menikah?

Penurunan TFR ini adalah isu penting yang perlu mendapatkan perhatian serius, karena dapat berdampak pada pertumbuhan dan perkembangan suatu negara. Dengan pemahaman dan upaya yang tepat, diharapkan masalah ini dapat diatasi dan stabilitas demografis dapat dipertahankan. ***

Editor: Yudhista AP

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah