Perang Melawan Abrasi: Pacitan Tanam Mangrove, Transformasi Kawasan Jadi Pusat Wisata Ekologi

- 16 Januari 2024, 07:38 WIB
mahasiswa dan pelajar di Kabupaten Pacitan Jawa Timur melakukan aksi penanaman mangrove di Pantai Pancer Etan
mahasiswa dan pelajar di Kabupaten Pacitan Jawa Timur melakukan aksi penanaman mangrove di Pantai Pancer Etan /Heru Wicaksono/TVRI

SONGGOLANGIT.COM - Di tengah ancaman abrasi air laut dan gelombang tinggi yang menghantui Laut Selatan Jawa, khususnya di sekitar Teluk Pacitan, sebuah gerakan lingkungan yang signifikan tengah berlangsung. Mahasiswa, pelajar, dan berbagai komunitas di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, bersatu padu dalam aksi penanaman mangrove di Pantai Pancer Etan, Kawasan Watu Mejo, Desa Kembang Pacitan.

Inisiatif ini dipelopori oleh Badan Eksekutif Mahasiswa Akademi Komunitas Pacitan (AKN) dengan dukungan dari personil TNI dari Lanal Pacitan. Sejauh ini, kegiatan ini telah berhasil menanam lima ratus bibit mangrove, termasuk jenis-jenis seperti Rizopora, Avisenia, dan Rizopora pucuk merah.

Upaya ini merupakan respons terhadap kerusakan ekosistem laut akibat abrasi dan gelombang tinggi. Mangrove dikenal efektif dalam menahan abrasi karena akar yang kuat dan tahan terhadap hembusan angin. Menariknya, hingga saat ini, telah ditanam sekitar empat puluh lima ribu bibit mangrove di kawasan Pantai Pancer Etan.

Teguh Arifin, seorang aktivis lingkungan dari AKN Kabupaten Pacitan, menjelaskan bahwa aksi ini melibatkan berbagai unsur masyarakat, termasuk siswa, mahasiswa, dan kelompok masyarakat.Bibit mangrove disediakan oleh Kelompok Masyarakat (Pokmas) Jangkar Segoro Kidul Desa Kembang secara gratis.

“Ini adalah langkah nyata kita dalam melestarikan ekosistem laut dan menghindari dampak buruk abrasi," ujar Teguh.

Selain berfungsi sebagai penahan abrasi, hutan mangrove juga memiliki peran penting lainnya. Kawasan Watu Mejo Desa Kembang Pacitan ini diharapkan akan berkembang menjadi lokasi wisata dan pusat bibit mangrove. Ini bukan hanya akan meningkatkan kesadaran tentang pentingnya ekosistem mangrove, tetapi juga berkontribusi pada keberlanjutan ekosistem perairan antara laut, pantai, dan darat.

Hutan mangrove di Pacitan juga memberikan manfaat langsung bagi masyarakat setempat. Mereka menjadi sumber makanan, seperti ikan dan kerang, serta bahan bakar seperti kayu bakar. Mangrove juga berperan sebagai penyerap polutan, yang dapat menyerap logam berat dan bahan kimia dari air laut, menjaga kualitas air laut tetap baik.

Inisiatif ini merupakan langkah penting dalam pelestarian lingkungan di Pacitan. Dengan upaya bersama dari berbagai elemen masyarakat, gerakan ini tidak hanya melindungi pantai dari abrasi tetapi juga melestarikan ekosistem laut yang berharga bagi generasi saat ini dan masa depan.***

Editor: Yudhista AP

Sumber: TVRINews


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah