Network
Songgolangit.com – Kabupaten Pacitan kini berada dalam genggaman epidemi Demam Berdarah Dengue (DBD), sebuah penyakit endemik yang kembali menyerang dengan ganas di tengah-tengah masyarakat.
Virus Dengue, yang menjadi agen patogenik dari penyakit ini, ditularkan melalui gigitan nyamuk Aedes aegypti, terutama di musim penghujan ketika genangan air menjadi surga bagi nyamuk untuk berkembang biak.
Menurut data terkini yang dirilis oleh Dinas Kesehatan setempat, sejak Januari 2024, tercatat sebanyak 287 individu di Kabupaten Pacitan telah terjangkit penyakit yang mematikan ini.
Sebelas kecamatan telah diidentifikasi sebagai zona merah penyebaran DBD, termasuk Kecamatan Pacitan (Kota), Kebonagung, Arjosari, dan lainnya.
Baca Juga: Kronologi Balon Udara Asap Pecah di Atap Rumah, Warga Pacitan Luka Parah
Pencegahan dan Pengendalian DBD
Nur Farida, Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kabupaten Pacitan, menjelaskan bahwa pihaknya telah mengintensifkan upaya pencegahan dan pengendalian DBD.
"Kami telah melaksanakan berbagai langkah preventif, mulai dari kampanye penyuluhan kebersihan lingkungan, fogging di daerah-daerah yang terdampak, hingga penguatan sistem pemantauan kasus DBD," terang Nur.
Ia menambahkan, "Bila ditemukan satu atau lebih penderita DBD atau ada penderita demam tanpa sebab yang jelas dan ditemukan jentik house index (HI) lebih dari lima persen, kami akan melakukan intensifikasi pemberantasan sarang nyamuk (PSN), larvasida, penyuluhan, dan fogging berkala."
Baca Juga: Dari Sembako Hingga Pupuk, Ide Usaha BUMDes Dipaparkan Bupati Pacitan
Pemerintah Kabupaten Pacitan juga tidak tinggal diam. Mereka telah mengeluarkan imbauan kepada masyarakat untuk meningkatkan kesadaran dalam menjaga kebersihan lingkungan dan mengambil langkah-langkah pencegahan pribadi seperti penggunaan kelambu saat tidur dan menghindari penumpukan air bersih yang dapat menjadi tempat bersarangnya nyamuk Aedes aegypti.
