Kisah Haru Prajurit TNI yang Ubah Nasib Petani Singkong dengan 400 Domba

- 26 April 2024, 09:40 WIB
Peltu Bambang memiliki 400 ekor domba untuk membantu petani singkong di Kecamatan Mlarak, Ponorogo.
Peltu Bambang memiliki 400 ekor domba untuk membantu petani singkong di Kecamatan Mlarak, Ponorogo. /Foto: Penrem/

Songgolangit.com – Di tengah riuhnya kehidupan, terdapat kisah inspiratif dari Peltu Bambang, anggota Minvetcad Ponorogo, jajaran Korem 081/DSJ, yang dengan tekun menekuni usaha budidaya domba selama empat tahun terakhir.

Berawal dari modal tabungan sebesar Rp110 juta untuk pembelian 70 ekor domba, kini usaha tersebut telah berkembang pesat dengan jumlah domba yang melimpah hingga lebih dari 400 ekor.

Ketika ditemui di kandang dombanya di Desa Suren, Kecamatan Mlarak, Kabupaten Ponorogo, Peltu Bambang memaparkan motivasi mendalam di balik keberhasilan usahanya.

"Dulu awalnya saya sedih melihat para warga di sini yang mayoritas sebagai petani singkong, hasil pertaniannya dibeli dengan harga murah," ujar Bambang. "Kemudian saya berpikir untuk memanfaatkan dan membeli singkong dari petani dengan harga yang layak," lanjutnya.

Baca Juga: Dari 80 Menjadi 350: Ternyata Ini Rahasia Sukses Peternak Kambing Domba di Ponorogo

Usaha budidaya domba yang dilakoni Bambang tidak hanya membawa kemakmuran bagi dirinya sendiri, tetapi juga membawa berkah bagi para petani singkong di sekitarnya.

Dengan kebutuhan pakan domba yang mencapai 6-7 ton singkong per bulan, ditambah dengan bekatul dan kedelai sekitar 3 kwintal, usahanya ini menjadi penopang ekonomi bagi petani lokal.

"Jadi untuk biaya per bulan yang kami keluarkan saat ini, termasuk bayar 4 pegawai kurang lebih Rp26 juta," terang Bambang.

Namun, di balik itu, terdapat tantangan finansial yang dihadapi. Bambang mengungkapkan bahwa ia masih merugi sekitar Rp 20 juta per bulan.

"Kalau dihitung dari segi keuntungan, mohon maaf kami belum bisa cerita karena yang kami keluarkan (jual) saat ini masih yang pejantannya (domba) saja," ungkap Bambang.

Baca Juga: Inovasi Mencegah Stunting Berhasil, Angka Stunting Anak Turun Drastis di Trenggalek

"Kalau saya jual banyak domba, saya takut tidak bisa menyerap hasil singkong dari para petani di sini, jadi kalau dihitung dari nominal, setiap bulan saya rugi sekitar Rp20 juta pasti ada," jelasnya dengan terbuka.

Meskipun menghadapi kerugian, semangat Bambang tidak pernah luntur. "Tujuannya utama saya membantu masyarakat yang membutuhkan supaya bisa meningkatkan taraf hidupnya. Saya bersyukur masih diberikan kesempatan untuk melakukannya, ini menjadi sebuah kebanggaan tersendiri," tutur Bambang dengan mata berkaca-kaca.

Lebih jauh, ia menjelaskan bahwa apa yang dilakukan bukan hanya untuk keuntungan semata, tetapi juga sebagai wujud menjalankan ajaran Nabi Muhammad SAW.

"Nanti kalau saya ketemu Kanjeng Nabi, dengan bangga bisa menyampaikan bahwa, saya sebagai pengikutnya sudah berusaha semampu saya mengikuti ajarannya yaitu memelihara domba dan membantu kesulitan masyarakat di sekitar," ucapnya dengan penuh haru.

Peltu Bambang telah menunjukkan bahwa kesuksesan bukan hanya diukur dari keuntungan materi, tetapi juga dari dampak positif yang diberikan kepada masyarakat.

Baca Juga: Bongkar Rahasia Peternak Sukses dengan Nutrisi Pakan Hijauan Fodder Jagung Hidroponik!

Melalui usaha budidaya domba ini, ia telah menjadi pahlawan bagi para petani singkong di Desa Suren, serta menjadi inspirasi bagi banyak orang bahwa kepedulian dan kesetiaan pada nilai-nilai luhur dapat membawa perubahan yang berarti bagi sesama. ***

Editor: Yudhista AP

Sumber: KBRN Madiun


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah