Pengunjung Merasa Difitnah! Perdagkum Turun Tangan Atasi Kontroversi Harga Makanan di Alun-Alun Ponorogo

- 2 Juli 2024, 09:34 WIB
Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperdagkum) imbau pedagang mencantumkan harga menu yang jelas
Dinas Perdagangan Koperasi dan UMKM (Disperdagkum) imbau pedagang mencantumkan harga menu yang jelas /YAP/SL

Songgolangit.com - Berita ini bermula pada 1 Juli 2024, ketika seorang pengunjung bernama Yuni dari Madiun merasa terkejut dan kecewa dengan harga makanan yang ditawarkan di Alun-Alun Ponorogo saat acara Grebeg Suro berlangsung.

Yuni, yang berbagi pengalamannya di grup Facebook "barang PL Ponorogo" pada tanggal 29 Juni pukul 21.00, mendapatkan lebih dari 400 reaksi, hampir 400 komentar, dan postingannya dibagikan 52 kali ke berbagai grup.

Dalam postingannya, Yuni mengungkapkan rasa tidak puasnya dengan penilaian bahwa harga makanan di kedai tersebut sangat tidak wajar. Dia dan keluarganya membeli satu porsi nasi pecel dengan lauk peyek dan dua porsi nasi campur yang menurutnya penyajiannya sangat tidak layak. Yuni merasa tidak nyaman dengan suasana kedai yang sepi, dan saat membayar, dia terkejut mendengar total harga makanannya mencapai 70 ribu rupiah.

Menanggapi hal ini, Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi dan UMKM (Disperdagkum) Ponorogo, Ringga Dwi Heri Irawan S.STP., M.Si, melalui stafnya Perdagkum juga sudah memanggil dan melakukan klarifikasi kepada pedagang yang bersangkutan.

Baca Juga: Pengunjung Keluhkan Harga Makanan di Alun-Alun Ponorogo, Perdagkum Wajibkan Pedagang Pasang Harga Jelas

Melalui informasi Kabid Perdagangan Disperdagkum, pembeli yang ditarik Rp 70 ribu ternyata tidak hanya memesan sepincuk nasi pecel dan 2 bungkus nasi campur, melainkan satu bungkus peyek dan 2 gelas air minum.

“Rinciannya, 2 porsi nasi campur masing-masing Rp 20 ribu, nasi pecel Rp 10 ribu, dan dua gelas air minum masing-masing Rp 5 ribu. Namun, keterangan dari pembeli menyatakan hanya membeli 2 porsi nasi campur dan satu pincuk nasi pecel,” kata Paras Paravirodena, Kabid Perdagangan Disperdagkum, sebagaimana dikutip SinyalPonorogo.com - RGS dan IndonesiaTimes juga mengutip keterangan itu.

Berkenaan dengan hal itu, Yuni membantah keras "Saya ada saksi kakak dan suami saya. Demi Allah, saya cuma beli 2 porsi nasi campur dan 1 porsi nasi pecel, peyek 1 biji itu ambil dari toples yang disediakan di lesehannya. Gak ada pesan minum". Yuni merasa difitnah oleh pedagang dengan memberikan keterangan yang tidak sesuai kenyataan.

"Kalo pesanan saya segitu banyak, gak mungkin lah saya up kaya gitu. Karena harga gak wajar jadi saya up buat pembelajaran bagi kita semua", kata Yuni saat dihubungi Songgolangit. Ia juga mengatakan bahwa banyak yang menyatakan mengalami hal serupa, berdasarkan komentar yang masuk.

Baca Juga: Naiknya Harga Cabai Rawit: Dampak Produksi Menurun dan Kekeringan

Halaman:

Editor: Yudhista AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah