Songgolangit.com - Harga cabai rawit diperkirakan akan terus merangkak naik, sebagai akibat dari penurunan produksi di dataran tinggi, yang dipicu oleh kekeringan. Hal ini diungkapkan oleh Ketua Asosiasi Petani Cabai Indonesia (APCI) Kabupaten Kediri, Suyono, pada Senin (1/7/2024), saat merilis harga aneka cabai di Pasar Induk Pare.
Dalam rilis tersebut, tercatat beberapa varietas cabai rawit merah (CRM) mengalami kenaikan harga. Varietas Ori 212 naik Rp2.000 menjadi Rp33.000 per kilogram, Asmoro 043 naik Rp1.000 menjadi Rp31.000 per kilogram, dan Prentol/ tumi 99 naik Rp2.000 menjadi Rp28.000 per kilogram. Sementara itu, cabai Lokal Kediri dan varietas Kamelia, masing-masing naik Rp2.000 dan Rp1.000 menjadi Rp28.000 dan Rp31.000 per kilogram.
Bukan hanya cabai rawit, cabai merah keriting (CMK) untuk varietas Boos Tavi juga tercatat di harga Rp19.000 per kilogram dan varietas Sibad di harga Rp17.000 per kilogram. Untuk cabai merah besar, varietas Gada MK dan Imola, masing-masing dihargai Rp24.000 dan Rp22.000 per kilogram.
Baca Juga: Penurunan Harga Beras dan Cabai di Ponorogo, Inflasi yang Konon Terkendali Jelang Lebaran
Pengiriman CRM untuk wilayah Jabodetabek tercatat nihil, dengan penyerapan ke industri mencapai 8 ton, dan pengiriman ke Kalimantan sebanyak 2 ton. Sedangkan pasokan CRM dari lokal Kediri dan Malang mencapai 20 ton, CMB sebanyak 1,5 ton dan CMK dari wilayah Kediri dan Blitar sebanyak 1,2 ton.
Menarik untuk dicatat bahwa, menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), beberapa komoditas utama yang menjadi penyumbang deflasi pada Juni 2024 adalah bawang merah dengan andil 0,09 persen, tomat 0,07 persen, daging ayam ras 0,05 persen, dan telur ayam ras 0,02 persen. Namun, di sisi lain, terdapat komoditas yang memberikan andil inflasi, antara lain cabai rawit dan cabai merah, dengan andil inflasi masing-masing 0,02 persen.
Dengan demikian, kenaikan harga cabai rawit dan cabai merah ini menunjukkan dampak signifikan terhadap inflasi. Hal ini menunjukkan betapa pentingnya komoditas ini dalam perekonomian kita, dan bagaimana perubahan cuaca dan kondisi produksi dapat berpengaruh besar terhadap harga pasar. ***