Melambungnya Harga Biji Kopi Di Tingkat Petani: Berkah atau Tantangan?

- 2 Juli 2024, 10:51 WIB
Kenaikan Harga Kopi Membuat Petani Merasa Beruntung
Kenaikan Harga Kopi Membuat Petani Merasa Beruntung /KODAR SOLIHAT/PR/


Songgolangit.com - Biji kopi yang rasanya pahit telah menjadi manis bagi petani di Desa Talun Ngebel, Sedayu, seiring dengan lonjakan harga yang signifikan. Fenomena ini telah menjadi berkah bagi mereka, dengan harga biji kopi melonjak dua kali lipat dalam kurun waktu kurang dari setahun.

"Kenaikan terjadi bertahap sejak akhir 2023 hingga saat ini. Harga awalnya untuk biji kopi Robusta dulu Rp 35.000/Kg...naik jadi Rp 45.000/Kg terus menanjak hingga di kisaran Rp 75.000/Kg," kata Mas Suliono, seorang petani lokal, dikutip dari Senpo.

Namun, pendapatan petani bervariasi tergantung pada luas lahan dan jumlah pohon kopi yang mereka miliki. "Hasil panen tidak sama tergantung luas lahan dan kepemilikan pohon kopi, ada yang dapat 50 Kg ada yang hingga beberapa Kwintal," tambahnya.

Petani dari Balong, Gunawan, melaporkan bahwa harga biji kopi kering mencapai Rp85.000/kg. Sementara itu, panen kopi juga terjadi di daerah lain seperti Temanggung, di mana masyarakat meningkatkan keamanan menjelang panen raya.

Baca Juga: Teknik Penyeduhan Kopi: Sebuah Eksplorasi Rasa di Balik Rahasia Secangkir Sajian

Menariknya, harga kopi Robusta telah melonjak menjadi Rp 80.000-100.000 per kilogram, sementara greenbean Arabika mencapai Rp 110 ribu per kilogram. Peningkatan harga ini sangat signifikan dibandingkan dengan 2-3 tahun terakhir.

Musiran, seorang petani di Gemawang, menjelaskan bahwa jumlah panen diperkirakan naik 30% dibandingkan tahun lalu. "Estimasinya per pohon bisa menghasilkan 10 kilogram glondong, kemudian per hektare bisa menghasilkan 2-3 ton kopi," katanya.

Peningkatan ini didorong oleh cuaca yang mendukung dan peningkatan teknik pengolahan oleh petani. Pemkab Kulonprogo mencatat harga produsen komoditas pertanian hari ini, 2 Juli 2024, untuk Kopi Arabika Berasan adalah Rp 90.000/kg dan Kopi Robusta Berasan Rp 40.000/kg.

Kenaikan harga ini dipicu karena penurunan jumlah produksi kopi di negara lain. Namun, di tengah kenaikan harga ini, petani kopi diingatkan untuk menjaga kualitas kopi mereka. Profesor Didik Susatyo dari Universitas Sriwijaya menekankan pentingnya seleksi ketat biji kopi yang dipanen dan menjaga pasokan kopi agar stabil.

Baca Juga: Budaya Kopi: Arena Prestise dan Ekspresi Diri di Indonesia Kontemporer

Halaman:

Editor: Yudhista AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah