Network
Songgolangit.com – Dalam rangka meningkatkan transparansi dan memperkuat reputasi institusional, Kementerian Hukum dan HAM Kantor Wilayah Jawa Timur menginisiasi sebuah program pelatihan intensif yang bertajuk "Kumham PR Bootcamp East Java Region 2024". Acara yang berlangsung pada Senin, 3 Juni 2024, ini merupakan manifestasi dari upaya Kemenkumham untuk menyempurnakan fungsi kehumasan sebagai jembatan komunikasi yang efektif antara lembaga dan masyarakat.
Kegiatan ini dihadiri oleh para profesional kehumasan dari berbagai unit pelaksana teknis (UPT) di Jawa Timur, termasuk perwakilan dari Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Madiun. Bootcamp ini dirancang sebagai forum koordinasi dan penguatan kapasitas bagi tim-tim kehumasan, yang melibatkan perwakilan dari pusat hingga kantor wilayah, untuk menyelaraskan strategi komunikasi, meningkatkan keterampilan interpersonal, serta mengapresiasi dedikasi para insan kehumasan.
Kadek Anton Budiharta, Kepala Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Madiun, menekankan pentingnya peran kehumasan dalam menciptakan citra positif lembaga.
Baca Juga: Letkol Inf Dwi Soerjono: Tinjau Lokasi Strategis TMMD, Optimis Percepat Pembangunan Ngrayun
"Humas merupakan wajah dari organisasi. Terima kasih kepada Kumham Jatim yang telah menyelenggarakan acara ini. Kegiatan ini sangat membantu kami, terutama bagian Humas, untuk meningkatkan keilmuan di bidang kehumasan," ungkapnya dengan penuh antusiasme.
Heni Yuwono, Kepala Kantor Wilayah Kemenkumham Jawa Timur, menyatakan bahwa bootcamp ini adalah langkah strategis dalam memajukan keterbukaan informasi publik dan mengasah profesionalitas tim humas di Jawa Timur. Ia juga mengungkapkan rasa penghargaannya terhadap partisipasi aktif Lembaga Pemasyarakatan Kelas I Madiun dan berharap sinergi yang tercipta dapat terus berkembang demi memperkuat citra positif Kemenkumham.
Kegiatan ini tidak hanya menjadi wadah untuk memperkaya pengetahuan dan keterampilan, tetapi juga sebagai sarana untuk melakukan pertukaran ide dan pengalaman, yang nantinya diharapkan dapat diimplementasikan dalam praktik kehumasan sehari-hari. Dengan demikian, diharapkan kehumasan dapat bertindak lebih proaktif dalam mengelola isu dan membangun narasi yang konstruktif untuk mengimbangi persepsi negatif yang mungkin muncul di masyarakat. ***
