Fenomena Langka! Jawa Timur Hadapi Musim Bediding, Suhu Dingin Ekstrem di Musim Kemarau!

- 24 Juni 2024, 19:18 WIB
Diselimuti Fenomena Bediding, Akun Ganjar Pranowo tunjukkan fenomena embun beku di Pegunungan Dieng
Diselimuti Fenomena Bediding, Akun Ganjar Pranowo tunjukkan fenomena embun beku di Pegunungan Dieng /


Songgolangit.com - Memasuki awal musim kemarau, fenomena bediding mulai menyelimuti sejumlah wilayah di Jawa Timur, termasuk Ponorogo dan sekitarnya. Fenomena ini, yang berasal dari bahasa Jawa, bedhidhing, menggambarkan kondisi suhu udara yang terasa sangat dingin, berbeda dari suhu normal.

Kepala Badan Meteorologi Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Banyuwangi, Teguh Tri Susanto, menyatakan bahwa fenomena ini terjadi akibat pergerakan angin muson timur yang membawa massa udara dingin dari Australia ke Indonesia. "Penurunan suhu yang signifikan ini membuat suhu terasa lebih dingin dari biasanya, namun ini adalah fenomena tahunan yang biasa terjadi saat musim kemarau," jelas Teguh.

Puncak musim bediding biasanya terjadi antara Juli hingga September, namun tahun ini gejala tersebut sudah mulai terasa sejak akhir Juni. Penyebabnya tidak hanya angin muson, tetapi juga berkurangnya awan dan hujan yang turut berkontribusi pada kondisi dingin tersebut.

Baca Juga: Jawa Timur Antisipasi Kekeringan dan Kebakaran Hutan di Puncak Musim Kemarau

Dari sudut pandang astronomi, akun X (dulu Twitter) @zakiberkata, yang juga dikenal sebagai Georitmus, menjelaskan bahwa sekitar tanggal 20 hingga 22 Juni 2024, matahari telah mencapai titik balik utara sebelum bergerak kembali ke arah khatulistiwa. Akibat kemiringan sumbu Bumi sebesar 23,5 derajat, fenomena ini menandai saat terpanjangnya paparan sinar matahari di belahan Bumi utara.

“Di Indonesia, fenomena ini biasanya diikuti dengan musim kemarau dan suhu yang lebih dingin, khususnya pada malam hari. Di Jawa, kita mengenalnya sebagai musim bediding,” ungkap @zakiberkata.

Fenomena bediding tidak hanya membawa udara dingin, tetapi juga dapat menyebabkan penurunan suhu ekstrem di beberapa lokasi, terutama di daerah dataran tinggi. Baru-baru ini, media sosial dihebohkan dengan foto-foto daerah Dieng dan Gunung Bromo yang tertutup embun es. Suhu di Bromo tercatat mencapai 5 derajat Celcius, sedangkan di Dieng, suhu bahkan turun hingga minus 1 derajat Celcius.

Baca Juga: Waspadai Info Gelombang Tinggi Di Pantai Selatan Hari Ini, Warga Diminta BMKG Waspada!

Dengan kondisi suhu udara yang dingin, Teguh mengingatkan dampaknya terhadap kesehatan masyarakat. "Bediding bisa menyebabkan masalah kesehatan seperti radang dan meriang. Kami mengimbau masyarakat untuk menjaga kesehatan, mengingat suhu siang hari yang panas akan berubah menjadi dingin di malam dan pagi hari," ucap Teguh.

Pemerintah Provinsi Jawa Timur menyampaikan beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi efek suhu dingin, seperti mengenakan pakaian hangat, minum air putih yang cukup, mengonsumsi makanan bergizi, dan memastikan istirahat yang cukup. ***

Editor: Yudhista AP

Sumber: MalangRaya.Co


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah