Network
Songgolangit.com – Meriahnya Grebeg Suro di Kabupaten Ponorogo tahun ini berbeda. Tidak hanya diramaikan dengan kemeriahan budaya, tapi juga kehadiran 476 pohon bonsai yang dipamerkan dalam "Grebeg Bonsai Bumi Reog".
Pameran yang diselenggarakan oleh Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Ponorogo bersama Perkumpulan Penggemar Bonsai Indonesia (PPBI) Ponorogo ini berlangsung selama sepekan, dari tanggal 22 hingga 28 Juni 2024.
Kang Bupati Sugiri Sancoko, dengan inisiatif visioner, menggerakkan potensi ekonomi kreatif melalui hobi bonsai yang ternyata menyimpan sejuta potensi ekonomi. "Produk turunan hobi bonsai ada pendangkel, trainer, penjual pupuk, dan lainnya. Saya yakin ini menjadi ekraf, membuat ekonomi Ponorogo bagus. Ujung-ujungnya kesejahteraan masyarakat," ujar Sugiri dengan penuh antusiasme.
Baca Juga: Peluang Usaha Bonsai: Dari Hobi Mahal hingga Edukasi Seni yang Menguntungkan
Di halaman Pendopo Agung Kabupaten Ponorogo, para pengunjung dapat menyaksikan deretan bonsai dengan harga variatif, mulai dari puluhan hingga ratusan juta rupiah. Setiap bonsai memiliki keunikan tersendiri, dari yang masih prospek, semi, hingga yang sudah jadi. Kesehatan, gaya, karakter, hingga alur gerak bonsai menjadi aspek penilaian dalam kontes yang digelar bersamaan dengan pameran.
Kreativitas para pecinta bonsai dalam merawat dan membentuk miniatur pohon ini menjadi sorotan Kang Bupati. Ia berharap, hobi yang memadukan seni dan pertanian ini semakin berkembang di Kota Reog dan memberikan dampak positif terhadap perekonomian lokal.
Bonsai, yang dalam Bahasa Jepang berarti "tanaman di dalam pot", adalah seni kuno yang berasal dari Asia Timur. Seni ini telah mendapatkan pengakuan dan kekaguman global karena melambangkan kesabaran, ketekunan, dan keseimbangan harmonis antara alam dan pemeliharaan manusia.
Baca Juga: Ternyata Ada Berbagai Gaya Jenis Bonsai Yang Perlu DIketahui, Begini Cara Mudah Merawat Bonsai
Grebeg Bonsai Bumi Reog menjadi wadah yang mengagumkan bagi para kolektor dan pecinta bonsai untuk saling bertukar pengetahuan serta memperkenalkan seni merawat bonsai kepada masyarakat luas. Tidak hanya itu, pameran ini juga menjadi saksi bagaimana sebuah hobi bisa bertransformasi menjadi kekuatan ekonomi yang mendorong kesejahteraan masyarakat. ***
