Bendungan Bagong: Kekuatan Baru Trenggalek untuk Ketahanan Pangan dan Air

- 5 Juni 2024, 10:38 WIB
Bendungan Bagong Trenggalek: Infrastruktur Multifungsi Penopang Ketahanan Air dan Pangan
Bendungan Bagong Trenggalek: Infrastruktur Multifungsi Penopang Ketahanan Air dan Pangan /PT Brantas Abipraya/

Songgolangit.com - Di tengah gugusan alam yang asri, Bendungan Bagong berdiri megah sebagai salah satu karya infrastruktur yang mencerminkan sinergi antara pemerintah dan Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Terletak di Desa Sumurup dan Sengon, bendungan ini tidak hanya menjadi penopang utama irigasi dan penyedia air baku, tetapi juga sebagai pembangkit listrik dan pengendali banjir yang efektif.

Dengan kapasitas tampung 17,40 juta m3 dan luas genangan 73,45 hektare, Bendungan Bagong diharapkan dapat mengairi lahan pertanian seluas 1.021 hektare di Trenggalek. Tak hanya itu, bendungan ini juga diharapkan dapat menyediakan pasokan air baku sebesar 153 liter per detik dan menghasilkan listrik sebesar 0,52 MW.

Dalam perjalanannya, pembangunan Bendungan Bagong yang dimulai pada 27 Desember 2018, telah menelan biaya sekitar Rp 1,6 Triliun. Konstruksi yang dilakukan dengan kontrak tahun jamak ini ditargetkan rampung pada 31 Desember 2024. PT Brantas Abipraya (Persero), sebagai salah satu pelaksana proyek, mengambil peran penting dalam memastikan proyek ini berjalan sesuai rencana.

Baca Juga: Bendungan Semantok Tak Hanya Luas, Kini Juga Dikenal Sebagai Bendungan Terpanjang di Asia Tenggara

"Dengan beroperasinya Bendungan Bagong, kami yakin akan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Trenggalek melalui peningkatan Daerah Irigasi (DI) yang signifikan," ungkap Muhammad Toha Fauzi, Direktur Operasi I Brantas Abipraya.

Toha menambahkan bahwa bendungan yang mendapatkan sumber air dari Sungai Bagong dengan luas Daerah Aliran Sungai (DAS) 39,95 kilometer persegi ini dirancang dengan tipe urugan zonal. Hal ini memungkinkan Bendungan Bagong memiliki tinggi puncak inti tegak sebesar 82 meter dan panjang 678 meter, menjadikannya salah satu bendungan terbesar di wilayah tersebut.

Direktur Utama Brantas Abipraya, Sugeng Rochadi, menyatakan bahwa pembangunan Bendungan Bagong merupakan bagian dari misi ketahanan pangan dan air dalam Program Strategis Nasional Pemerintah. "Kami berkomitmen penuh dalam mendukung program pemerintah, tidak hanya dalam pembangunan bendungan, tetapi juga embung dan jaringan irigasi," ujar Sugeng Rochadi.

Selain fungsi utamanya, Bendungan Bagong juga diharapkan dapat menjadi destinasi wisata baru yang menawarkan keindahan alam dan teknologi infrastruktur. Hal ini sejalan dengan potensi pariwisata yang dimiliki Trenggalek, yang kaya akan sumber daya alam dan budaya.

Baca Juga: Wisata Sungai Maron Pacitan, Menyusuri Keindahan Sungai Hijau yang Bermuara Di Pantai Ngiroboyo

Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) sebagai mitra strategis dalam proyek ini, terus memantau progres pembangunan yang saat ini telah mencapai 24%. Dengan demikian, Bendungan Bagong diharapkan dapat segera beroperasi dan memberikan manfaat yang maksimal bagi masyarakat.

Halaman:

Editor: Yudhista AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah