Mengejar Target: Peternak Bakal Terima Cadangan Jagung Pemerintah dengan Harga Terjangkau

- 21 Maret 2024, 19:41 WIB
Suwandi, Direktur Jenderal Tanaman Pangan dari Kementerian Pertanian (Kementan), menghadiri acara panen raya jagung di Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada hari Selasa tanggal 19 Maret 2024.
Suwandi, Direktur Jenderal Tanaman Pangan dari Kementerian Pertanian (Kementan), menghadiri acara panen raya jagung di Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, Jawa Timur, pada hari Selasa tanggal 19 Maret 2024. /ANTARA/Humas Kementan/

Songgolangit.com - Dalam upaya mengoptimalkan ketersediaan pangan strategis nasional, Badan Pangan Nasional (Bapanas) telah memastikan penyaluran Cadangan Jagung Pemerintah (CJP) kepada peternak mandiri akan rampung sebelum akhir Maret 2024. Langkah ini diambil sebagai bagian dari strategi Bapanas untuk berfokus pada penyerapan hasil panen jagung petani domestik yang akan berlangsung.

"Kami harapkan pada 31 Maret 2024 itu sudah selesai. Selanjutnya kita fokus untuk melakukan penyerapan jagung di dalam negeri," ujar Deputi 3 Bidang Penganekaragaman Konsumsi dan Keamanan Pangan Bapanas, Andriko Noto Susanto, dalam sebuah pernyataan resmi pada Kamis (21/3/2024).

Baca Juga: Krisis Harga Jagung Pakan Mengguncang Industri Perunggasan: Apakah Harga Ayam dan Telur Akan Terus Meroket?

Hingga saat ini, penyaluran CJP telah mencapai 215.175 ton, dengan 18 provinsi telah merasakan manfaat dari distribusi tersebut. Namun, terdapat dua provinsi, yaitu Sulawesi Selatan dan Sulawesi Tengah, yang belum menerima penyaluran. Hal ini mendorong Bapanas untuk mempercepat penyaluran guna mencapai target yang telah ditetapkan.

Berdasarkan data terkini, jumlah CJP yang telah tersalur mencapai 63 persen dari total pagu cadangan yang ditetapkan pemerintah, yaitu sebesar 343.220 ton. Upaya distribusi ini merupakan bagian dari strategi pengamanan pasokan jagung nasional dan penstabilan harga.

Di sisi lain, Bapanas mencatat bahwa harga rata-rata jagung nasional masih berada di atas Harga Acuan Penjualan (HAP). Saat ini, harga jagung nasional berada pada kisaran Rp8.635 per kilogram, yang menunjukkan peningkatan sebesar 72,71 persen dari HAP yang ditetapkan sebesar Rp4.200 per kilogram dengan kadar air 14 persen.

"Masih ada beberapa komoditas di atas HAP atau HET. Utamanya, jagung tingkat peternak di atas HAP," lanjut Susanto, menambahkan bahwa beberapa informasi yang beredar menyebutkan adanya penurunan harga jagung, namun hal tersebut tidak mencerminkan kondisi secara keseluruhan. Penurunan harga tersebut lebih dikaitkan dengan jagung yang memiliki kadar air tinggi.

Dalam upaya stabilisasi harga, Bapanas juga telah melakukan penyaluran CJP ke peternak mandiri dengan harga subsidi. "Salah satunya dengan menyalurkan cadangan jagung pemerintah ke para peternak mandiri dengan harga subsidi," ungkap Susanto, menegaskan komitmen Bapanas dalam menjaga stabilitas harga jagung di pasar.

Pada kesempatan terpisah, Direktur Jenderal Tanaman Pangan Suwandi, mewakili Menteri Pertanian, melakukan kunjungan panen raya komoditas jagung di Desa Ngimbang, Kecamatan Palang, Kabupaten Tuban, pada Selasa (19/3/2024). Kunjungan ini merupakan bagian dari upaya pemerintah dalam memantau dan mendukung peningkatan produksi jagung nasional.

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: KBRN Jakarta


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah