Network
Songgolangit.com - Tiga desa di Kabupaten Pacitan, Jawa Timur, menghadapi kegelapan menyusul serangkaian pencurian kabel dan trafo milik Perusahaan Listrik Negara (PLN) di Kecamatan Pringkuku dan Donorojo.
Insiden yang terjadi beberapa hari terakhir ini telah menyebabkan pemadaman listrik yang cukup lama bagi Desa Ngadirejan, Nglonggong, dan Desa Glinggangan.
Manager PLN Unit Layanan Pelanggan (ULP) Pacitan, Aditya Bimantara, pada hari Rabu mengungkapkan, "Memang ada pencurian kabel trafo PLN. Panjang kabel PLN yang diketahui raib mencapai 140 meter."
Kehilangan kabel tersebut telah memicu pemadaman listrik yang tidak hanya mengganggu aktivitas warga, tetapi juga membahayakan pelaku pencurian itu sendiri.
Pencurian infrastruktur vital seperti kabel listrik PLN bukan hanya mengundang risiko sengatan listrik yang mematikan bagi pelaku, tetapi juga menimbulkan kerugian ekonomi dan sosial bagi masyarakat.
Lebih dari itu, aksi ini merupakan pelanggaran hukum yang diancam dengan pidana penjara hingga maksimal 9 tahun, sesuai dengan Pasal 362 dan 363 Kitab Undang-Undang Hukum Pidana (KUHP).
Aditya menambahkan, "Sebenarnya kabel hilang tersebut sering terjadi di beberapa daerah luar Pacitan, dan terutama di daerah perbatasan. Ini sudah masuk di Pacitan.”
Ia juga menekankan bahwa kejadian ini bertepatan dengan kondisi cuaca yang kurang bersahabat di Pacitan, dimana hujan deras, longsor di beberapa titik, serta angin kencang melanda dalam dua hari terakhir, menyebabkan kesempatan untuk pencurian kabel lebih terbuka dengan adanya pemadaman listrik.
Namun, berkat upaya cepat dari PLN, "Saat ini, beberapa desa di dua kecamatan yang kabel trafonya hilang dicuri, sudah bisa tersambung aliran listrik kembali," ujar Aditya.
Ia juga mengajak masyarakat untuk berpartisipasi aktif dalam menjaga fasilitas umum seperti infrastruktur PLN dan melaporkan segala aktivitas mencurigakan yang dapat mengindikasikan tindak pencurian.
