Madiun Siaga! Ancaman Banjir dan Longsor di Musim Hujan, BMKG Beri Peringatan Ekstra: Waspada Awan Hitam

- 20 Januari 2024, 10:50 WIB
Ilustrasi sapi tersambar petir
Ilustrasi sapi tersambar petir /Tangkap layar facebook/

SONGGOLANGIT.COM - Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengeluarkan peringatan kepada masyarakat Madiun dan sekitarnya terkait potensi bencana hidrometeorologi yang meningkat selama puncak musim hujan pada awal tahun 2024. Bencana hidrometeorologi, seperti banjir, badai, dan longsor, sering terjadi akibat kondisi cuaca ekstrem dan dapat menimbulkan kerugian baik materi maupun imateri.

Kepala Stasiun Geofisika Kelas III Sawahan Nganjuk, Sumber Harto, kepada RRI, menjelaskan bahwa cuaca ekstrem menjadi penyebab utama terjadinya bencana hidrometeorologi.

“Untuk daerah pegunungan atau daerah yang pepohonannya berkurang, itu perlu diwaspadai karena dikhawatirkan terjadi longsor,” ujar Sumber Harto, menekankan pentingnya pelestarian hutan dan pengelolaan sumber air yang baik.

Sumber Harto juga mengingatkan masyarakat untuk mengambil langkah mitigasi seperti penghijauan, tidak menebang pohon secara sembarangan, dan memastikan saluran air bersih dari sampah. Ia menambahkan, “Kalau saluran air tersumbat, maka bisa terjadi genangan dan meluber kemana-mana.”

Selain itu, ia menyarankan kepada petani di sawah untuk waspada terhadap awan hitam yang berpotensi menyebabkan petir. “Kalau di sawah kan, media tertinggi itu petani ya atau manusia ya, dan itu sangat berpotensi disambar petir. Makanya sebelum hujan segera pulang,” imbuhnya.

Di kesempatan berbeda (16/01), Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Letjen TNI Suharyanto S.Sos., M.M., menegaskan pentingnya antisipasi dan kesiapsiagaan di wilayah Jawa Timur mengingat prediksi BMKG tentang curah hujan tinggi.

“Prediksi ini wajib ditindaklanjuti dengan langkah-langkah mitigasi dan kesiapsiagaan daerah,” tegas Suharyanto dalam Rapat Koordinasi Antisipasi dan Siaga Bencana Hidrometeorologi Tahun 2024 di Jawa Timur.

Menurut BMKG, tidak hanya Jawa Timur, tetapi juga Jawa Barat, Jawa Tengah, Kepulauan Bangka Belitung, Nusa Tenggara Barat, dan Sulawesi Selatan diprediksi akan mengalami puncak musim hujan pada Februari 2024. Oleh karena itu, langkah preventif dan kesiapsiagaan menjadi sangat penting untuk mengurangi dampak bencana hidrometeorologi.

Dengan puncak musim hujan yang diperkirakan akan meningkatkan risiko bencana hidrometeorologi, pemerintah daerah dan masyarakat harus bekerja sama dalam mengambil langkah preventif dan persiapan. Kesadaran dan kesiapsiagaan kolektif menjadi kunci dalam menghadapi tantangan alam yang semakin meningkat.***

Editor: Yudhista AP

Sumber: BNPB RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah