Fikiran Ra'jat: Majalah Radikal Soekarno yang Bersuara Lantang Melawan Imperialisme

- 20 Mei 2024, 01:17 WIB
Rahasia di Balik Tulisan Soekarno: Jejak Perjuangan Marhaenisme dalam Fikiran Ra'jat
Rahasia di Balik Tulisan Soekarno: Jejak Perjuangan Marhaenisme dalam Fikiran Ra'jat /@MonumerPers/X



Songgolangit.com - Peranan penting Bung Karno dalam sejarah pergerakan nasional Indonesia tidak terlepas dari jejak pena dan gagasannya yang pernah terabadikan di media cetak.

Berkat tinggal di rumah Tjokroaminoto di Surabaya, Soekarno, yang kala itu masih muda, mengasah intelektualitasnya dengan menulis berbagai tulisan yang dimuat di surat kabar. Saat itu, HOS Tjokroaminoto juga merupakan redaktur di berbagai media cetak.

"Bung Karno mengakui, saat di Surabaya ia menulis tidak kurang dari 500 tulisan yang dimuat di surat kabar", ungkap Purnawan Basundoro, Dekan Fakultas Ilmu Budaya Universitas Airlangga. Ia juga menambahkan bahwa di rumah Tjokroaminoto, Soekarno berinteraksi dengan tokoh-tokoh seperti Alimin, Muso, Semaun, dan SM Kartosuwiryo yang memiliki keragaman perspektif ideologi.

Di usia 20 tahun, Soekarno telah matang dalam berpikir politik dan ideologi. Pada masa yang penuh dengan efervescensi pemikiran tersebut, ia berhasil menelurkan konsep Marhaenisme yang merupakan simbolisasi kepribadian nasional dan pemersatu aspirasi rakyat kecil atau 'marhaen' yang hidup dalam keterpurukan ekonomi.

Baca Juga: Silsilah HOS Tjokroaminoto, Pendidikan, Karir Awal, dan Kehidupan Keluarganya

Marhaen, menurut catatan media massa Fikiran Ra'jat edisi 1 Juli 1932, adalah kelompok miskin di Indonesia yang mencakup buruh dan petani miskin yang bekerja bukan untuk tuan tanah ataupun pabrik, melainkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-harinya.

Setelah dibebaskan dari tahanan politik pada tanggal 1 Januari 1932, Soekarno melanjutkan perjuangan ideologisnya melalui majalah ini.

Di tengah kebijakan represif Gubenur Jenderal de Jonge yang menekan aktivis pergerakan nasionalis, Fikiran Ra'jat bertahan sebagai benteng pemikiran dan perlawanan.

Edisi pertama majalah diterbitkan pada tanggal 15 Juni 1932, dengan edisi perkenalan yang dikenal sebagai Dummy Nummer. Edisi resmi pertama baru terbit pada tanggal 1 Juli 1932, dan edisi terakhir, nomor 55, terbit pada tanggal 21 Juli 1933.

Baca Juga: Rakyat Ponorogo Memberikan Gelar Ki Lurah Agung kepada Bung Karno

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: Antara Berbagai Sumber


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah