Network
Songgolangit.com – Inisiatif baru di bidang pendidikan dan kependudukan terus berkembang di Ponorogo, Jawa Timur. Sekolah Siaga Kependudukan menjadi program terdepan yang mengintegrasikan pendidikan kependudukan, keluarga berencana, dan pembangunan keluarga ke dalam kurikulum sekolah.
Program ini bertujuan untuk mengedukasi siswa mengenai isu-isu penting seperti keluarga berencana, pernikahan dini, dan stunting.
Bupati Ponorogo, Sugiri Sancoko, menegaskan bahwa program Keluarga Berencana (KB) kini mengemban misi yang lebih luas daripada sekadar pengendalian jumlah penduduk.
"Kami berupaya menyiapkan keluarga yang berkualitas dengan menyisipkan materi KB ke dalam mata pelajaran di sekolah," ungkap Sugiri Sancoko. Ia memaparkan contoh integrasi materi KB dalam pelajaran biologi, agama, dan geografi untuk memberikan pemahaman komprehensif kepada siswa.
Baca Juga: Inovasi Mencegah Stunting Berhasil, Angka Stunting Anak Turun Drastis di Trenggalek
Dalam acara Sosialisasi dan Deklarasi Sekolah Siaga Kependudukan yang berlangsung di Aula Bappeda Litbang Ponorogo, Sugiri Sancoko menyoroti pentingnya program ini dalam menyiapkan generasi penerus yang lebih baik.
"Keluarga berkualitas dimulai dari kehamilan yang berkualitas, asupan gizi yang mencukupi, dan pernikahan di usia yang produktif," jelas Kang Bupati.
Kang Bupati juga berbagi capaian signifikan dalam penanganan stunting di Ponorogo, dimana prevalensi stunting telah menurun drastis dari 27 persen menjadi 9,2 persen saat ini.
"Kami berambisi untuk menurunkan angka stunting hingga 2 persen," tegas Kang Bupati yang menunjukkan komitmen kuat dalam isu kesehatan dan kependudukan ini.
Baca Juga: Pernikahan Dini Usia Sekolah Meningkat, Pernikahan Remaja Picu Lonjakan Jumlah Janda Muda di Jatim!
