Network
Songgolangit.com - India, negara yang dikenal dengan keragaman budayanya dan landmark bersejarah seperti Taj Mahal, kini menjadi sorotan di media sosial bukan karena keindahan alamnya, melainkan karena serangkaian insiden pelecehan yang dialami oleh turis asing.
Kejadian terakhir yang menjadi viral di Twitter adalah pelecehan yang dialami oleh seorang turis Korea saat sedang melakukan vlog di salah satu tempat wisata di India.
Menurut informasi yang tersebar, turis tersebut mendapat perlakuan yang sangat tidak menyenangkan ketika seorang warga lokal dengan sengaja memperlihatkan alat kelaminnya.
Baca Juga: Wisata Jaka Tingkir Mengubah Stigma Kampung Idiot Jadi Kampung Inspiratif
Insiden ini dengan cepat menjadi viral dan memantik reaksi keras dari netizen yang menyerukan boikot terhadap India sebagai destinasi wisata.
Tak hanya turis Korea, seorang selebgram Indonesia, Indah Lorian, yang dikenal sebagai solo traveller, juga mengalami perlakuan yang serupa selama 47 hari dimulai dari 18 Januari 2024 - 6 Maret 2024 perjalanannya di India.
Melalui akun Instagramnya, @lorianbackpacker, Indah membagikan pengalamannya yang mencakup interaksi sehari-hari dengan penduduk lokal dan budaya yang ia temui. Namun, pengalaman tidak menyenangkan tersebut telah menodai pandangannya terhadap negara tersebut.
Kejadian ini bukanlah yang pertama, dan tampaknya menjadi bagian dari pola yang mengkhawatirkan mengenai keselamatan dan kenyamanan turis asing di India. Insiden-insiden tersebut telah menciptakan citra negatif bagi India di mata dunia internasional, terutama di sektor pariwisata yang seharusnya menjadi salah satu sumber pendapatan penting bagi negara tersebut.
Dalam sorotan terkini, India mendapat kecaman keras dari netizen global. Seorang pengguna internet dengan nama Sheinzent, menyatakan bahwa India berpotensi menjadi negara paling dihindari oleh para pengembara, terutama perempuan. Komentar ini mencerminkan kekhawatiran yang berkembang tentang isu keamanan yang dihadapi perempuan di India.
"India akan dijadikan top 1 country yang diboikot bagi para traveler, khususnya perempuan," ujar Sheinzent.
