Sukses Berbisnis Pupuk Kohe, Agusti Pratama Berbagi Cara Membuat Pupuk Organik Padat ala Jepang

- 29 Juni 2024, 23:59 WIB
Proses produksi pupuk organik dari kohe
Proses produksi pupuk organik dari kohe /Screenshot Youtube/@AgricultureIndonesia

"Yang paling penting, media ini tidak menggunakan tanah, sehingga risiko penyakit tanaman seperti Fusarium bisa dihindari." Fusarium merupakan penyakit tanaman yang disebabkan oleh jamur dan sering ditemukan di tanah. Penyakit ini dapat menyebabkan layu pada tanaman dan sangat merugikan petani.

Media tanam yang digunakan di Jepang ternyata berbasis air dan bahan organik lainnya. Salah satu bahan utama yang digunakan adalah cocopeat, yang merupakan limbah dari pabrik coco fiber. "Cocopeat ini harus direndam selama 12 jam dengan cairan antibakteri sebelum digunakan, untuk menghilangkan hama yang bisa menyebabkan penyakit pada tanaman," jelas Gusti.

Media tanam yang dipelajari Agusti terdiri dari beberapa komponen unik, termasuk cocopeat (serbuk sabut kelapa), pasir khusus, pupuk kambing yang difermentasi, dan sekam bakar. Cocopeat adalah serbuk yang dihasilkan dari sabut kelapa dan sangat baik dalam menyimpan air. Pasir khusus yang digunakan membantu dalam drainase yang baik, sementara pupuk kambing yang difermentasi memberikan nutrisi yang diperlukan oleh tanaman. Sekam bakar, atau sekam padi yang dibakar, juga ditambahkan untuk memperbaiki struktur media tanam.

Baca Juga: Kisah Sukses Petani Saradan: Panen Dini Berkat Pupuk Organik Hayati Non Subsidi!

"Pasir yang digunakan harus lembut dan kecil butirannya, untuk mengunci air dengan baik. Pupuk kambing fermentasi berfungsi mengembalikan unsur hara pada tanah, sehingga tanah tetap gembur dan kaya akan unsur hara," tambahnya.

"Media ini sangat kaya akan nutrisi dan mampu mendukung pertumbuhan tanaman dengan sangat baik," jelas Agusti.

Salah satu keuntungan utama dari teknik ini adalah tidak menggunakan tanah sama sekali. Fusarium adalah penyakit tanaman yang sering ditemukan di tanah dan dapat merusak tanaman secara signifikan. Dengan menghindari penggunaan tanah, risiko penyakit ini dapat diminimalkan.

"Di Jepang, para petani sangat berhati-hati dalam menjaga kesehatan tanaman mereka. Mereka tahu bahwa tanah bisa menjadi sumber penyakit, jadi mereka mencari alternatif yang lebih aman," tambah Agusti.

Baca Juga: Cara Pemupukan Jagung Lokal Semi Organik yang Tepat, Diuraikan Bayu Diningrat

Petani di Jepang yang menggunakan teknik ini juga sangat fokus pada metode organik. Mereka tidak menggunakan pupuk kimia sama sekali. Hal ini membantu mereka menghasilkan buah yang manis dan besar. Agusti juga mengadopsi praktik ini dalam pertaniannya sendiri di Indonesia.

Halaman:

Editor: Yudhista AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah