Sukses Berbisnis Pupuk Kohe, Agusti Pratama Berbagi Cara Membuat Pupuk Organik Padat ala Jepang

- 29 Juni 2024, 23:59 WIB
Proses produksi pupuk organik dari kohe
Proses produksi pupuk organik dari kohe /Screenshot Youtube/@AgricultureIndonesia

Songgolangit.com - Agusti Pratama Lusnah, atau yang akrab disapa Gusti, adalah seorang pengusaha muda yang sukses bergerak di bidang produksi pupuk organik. Beralamat di Desa Jenar Kidul, Kecamatan Purwodadi, Purworejo, Jawa Tengah, Gusti kini dikenal sebagai salah satu produsen pupuk organik terkemuka di daerahnya. Namun, perjalanan menuju kesuksesan ini tidaklah mudah.

Gusti memulai usaha pupuk organiknya pada September 2019, setelah terdampak pandemi COVID-19 yang memaksa kafe miliknya di Yogyakarta gulung tikar. "Awalnya memang berat, saya harus berpikir keras untuk mencari usaha yang bisa bertahan di masa pandemi," ujarnya kepada Agrotek.

Inspirasi utama Gusti datang dari pengalamannya saat magang di Jepang selama tiga bulan. Di sana, ia belajar banyak tentang teknik pertanian organik dari seorang profesor yang baik hati. "Profesor dari Jepang itu mengajarkan saya resep rahasia yang digunakan petani di sana. Ternyata, kunci dari kesuksesan pertanian organik di Jepang adalah tidak menggunakan tanah sebagai media tanam," kata Gusti.

Perjalanan Gusti dalam merintis usaha ini tidak selalu mulus. Ia pernah mengalami kerugian hingga jutaan rupiah karena ditipu oleh rekan bisnis. "Saya pernah diajak join, tapi ternyata orang itu hanya ingin mengambil keuntungan sendiri. Saya juga pernah ditipu oleh sales yang menghilang setelah barang dikirim," kenangnya.

Baca Juga: Kabar Gembira untuk Petani! Akses Pupuk Subsidi Kini Tanpa Ribet, Simak Aturan Barunya!

Namun, Gusti tidak menyerah. Dengan tekad dan doa, ia terus mengembangkan usahanya. Kini, pupuk organik produksinya sudah dikenal luas dan memiliki pangsa pasar yang semakin meluas. "Alhamdulillah, sekarang sudah banyak yang tahu tentang produk kami. Kami sudah mengirim ke berbagai daerah, termasuk Jogja, Purworejo, lereng Gunung Lawu, dan Indramayu," ungkap Gusti.

Gusti juga membuka kesempatan bagi siapa saja yang ingin bermitra dengannya, baik sebagai dropshipper maupun reseller. "Untuk dropship, minimal order satu truk atau sekitar 800 karung. Sedangkan untuk reseller, minimal 50 karung tergantung jarak," jelasnya.

Sebagai pesan untuk generasi muda, Gusti mengajak mereka untuk tidak ragu terjun ke dunia pertanian. "Pertanian itu sebenarnya asik dan bisa menghasilkan cuan yang besar. Yang penting kita mau berpikir inovatif dan bertekad kuat. Ayo kita majukan pertanian Indonesia, agar hasil tani kita bisa diekspor ke luar negeri," pungkasnya.

Baca Juga: Dari Sembako Hingga Pupuk, Ide Usaha BUMDes Dipaparkan Bupati Pacitan

Teknik Membuat Pupuk Kohe Kambing Tanpa Tanah

Agusti berbagi pengalamannya, "Selama di Jepang, saya belajar banyak tentang cara membuat media tanam tanpa tanah. Ini sangat menarik karena media tanam ini menggunakan bahan-bahan yang tidak biasa."

Halaman:

Editor: Yudhista AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah