Network
Songgolangit.com - Serangan drone dan rudal Iran yang belum pernah terjadi sebelumnya terhadap Israel pada hari Sabtu menimbulkan kekhawatiran signifikan mengenai kemampuan pertahanan dan stabilitas ekonomi negara tersebut.
Menurut penilaian yang diungkapkan oleh Yehoshua Kalisky, seorang peneliti senior di Institute for National Security Studies di Tel Aviv, biaya untuk menangkis serangan tersebut diperkirakan mencapai 2,1 miliar shekel Israel, atau lebih dari $550 juta - sebagaimana dipublikasikan WSJ.
"Biaya-biaya ini sangat besar," ujar Kalisky, yang menambahkan bahwa biaya tersebut sebanding dengan biaya dalam perang besar yang dihadapi Israel seperti Perang Arab-Israel 1973. Meskipun demikian, Kalisky menegaskan bahwa dampak negatif dari biaya serangan hari Sabtu tersebut terhadap ekonomi Israel tidak akan terjadi secara langsung atau dalam jangka panjang.
Richard Kemp, seorang komandan Inggris yang telah pensiun, memberikan pandangannya mengenai serangan tersebut. "Saya pikir tujuannya adalah untuk melumpuhkan sistem pertahanan misil Israel," kata Kemp. "Dan ini terjadi karena saya sendiri tahu tentang tabrakan langsung, dan mungkin masih ada lebih banyak yang belum kita ketahui."
Sistem pertahanan Iron Dome Israel, yang dikenal dengan kemampuannya untuk mencegat rudal dan drone, memainkan peran krusial dalam menghadapi serangan ini. Menurut analisis oleh Center for Strategic and International Studies, biaya produksi satu baterai lengkap dari sistem ini diperkirakan mencapai $100 juta, dengan setiap pencegatnya berharga hingga sekitar $50,000.
Brigadir Jenderal Reem Aminoach, mantan penasihat keuangan militer Israel, dalam wawancara dengan Ynet news, menyatakan bahwa biaya untuk mengaktifkan sistem pertahanan Israel dalam menghadapi serangan besar-besaran Iran berada pada kisaran 4-5 miliar shekel Israel [$1-1,3 miliar] per malam - atau sekitar 20,8 triliun rupiah dengan kurs saat ini.
Aminoach menekankan bahwa jumlah yang mengejutkan ini kontras dengan biaya yang relatif rendah yang dikeluarkan Iran untuk melancarkan serangannya, yang beberapa perkiraan menempatkannya kurang dari 10 persen dari biaya yang dikeluarkan Israel untuk menghentikan serangan tersebut.
Iran meluncurkan lebih dari 300 drone dan misil ke arah Israel pada hari Sabtu, sebagai respons terhadap serangan Israel terhadap konsulatnya di Suriah yang menewaskan dua komandan senior Garda Revolusioner awal bulan ini.
Meskipun militer Israel dan sekutunya menyatakan telah mencegat 99 persen misil, beberapa misil balistik berhasil menembus pertahanan Israel dan mengenai Pangkalan Udara Nevatim di selatan Israel.
Iran: Merupakan Serangan Balasan dan Membela Diri
Dalam sebuah pernyataan di depan Dewan Keamanan PBB pada hari Senin, 15 April 2024, pukul 2200 GMT, utusan Iran untuk PBB, Amir Saeid Iravani, menyatakan bahwa Tehran sedang menjalankan "hak inheren untuk membela diri" dalam serangan tak terduga tersebut.
