KBRI Beijing Bongkar Modus Penipuan Pengantin Pesanan, Sindikat Penipuan Berkedok Cinta dan Perkawinan

- 1 Mei 2024, 00:03 WIB
  Polisi mengamankan puluhan warga negara asing (WNA) asal China saat penggerebekan di dalam kawasan Cammo Industrial Park, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (29/8/2023).
Polisi mengamankan puluhan warga negara asing (WNA) asal China saat penggerebekan di dalam kawasan Cammo Industrial Park, Batam, Kepulauan Riau, Selasa (29/8/2023). /ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/rwa/

Songgolangit.com – Warga negara Indonesia dihimbau oleh Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI) Beijing untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap praktik penipuan berkedok cinta dan perjodohan yang kini marak terjadi di China.

Modus penipuan ini menawarkan perempuan Indonesia sebagai pengantin pesanan dengan janji-janji palsu mengenai status ekonomi dan sosial calon suami.

Koordinator Fungsi Protokol dan Konsuler KBRI Beijing, Widya Airlangga, mengungkapkan bahwa para pelaku menjanjikan uang mas kawin sekitar Rp20 juta kepada perempuan Indonesia.

Mereka juga dijanjikan suami dengan kondisi ekonomi yang mapan dan tempat tinggal mewah. Namun, kenyataannya seringkali sang suami hanyalah petani atau buruh kasar, bahkan ada yang tidak bekerja sama sekali, dengan tempat tinggal di daerah terpencil.

“Perempuan WNI diiming-imingi dengan kehidupan yang lebih baik, termasuk kemampuan untuk mengirimkan uang kepada keluarga di Indonesia. Sayangnya, ini hanyalah janji-janji manis yang tak jarang berujung pada kenyataan pahit,” tutur Airlangga dalam wawancaranya dengan ANTARA.

Baca Juga: Modus Baru Penipuan Online: Lowongan Kerja Review Google Maps yang Menggiurkan - Gaji Besar Kerja Santai

Fenomena ini muncul sebagai dampak dari kebijakan satu anak (one child policy) yang diterapkan di China beberapa dekade lalu, yang mengakibatkan ketidakseimbangan jumlah laki-laki dan perempuan.

Pria China pun menghadapi kesulitan dalam mencari pasangan dari warga negara mereka sendiri karena mahar yang dibutuhkan untuk menikahi perempuan China cenderung lebih tinggi.

Airlangga menambahkan bahwa sindikat agen perjodohan di China bekerja sama dengan sindikat di Indonesia untuk menargetkan perempuan dari kalangan berpendidikan menengah-rendah.

Sindikat ini mencari calon korban di berbagai kota di Indonesia, mulai dari Singkawang, Mempawah, Sambas, dan kota-kota lain di Kalimantan Barat, serta menyebar ke Jakarta, Banten, dan Jawa Barat dalam beberapa tahun terakhir.

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah