Network
Songgolangit.com – Mahkamah Internasional Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) pada hari Selasa memutuskan permohonan Nikaragua yang mendesak agar Jerman dihentikan dari memberikan bantuan militer kepada Israel.
Nikaragua mengklaim bahwa dukungan Berlin tersebut memungkinkan tindakan genosida dan pelanggaran hukum kemanusiaan internasional di Gaza.
Nikaragua, negara yang memiliki hubungan historis dengan rakyat Palestina, merupakan pelaku terbaru dalam upaya hukum untuk menghentikan ofensif Israel.
Pada akhir tahun lalu, Afrika Selatan juga menuduh Israel melakukan genosida di hadapan pengadilan yang sama. Kasus-kasus tersebut muncul di tengah meningkatnya seruan kepada sekutu Israel untuk menghentikan pasokan senjata, dan beberapa negara, termasuk Jerman, menjadi lebih kritis terhadap perang tersebut.
Baca Juga: Teror Malam di Gaza: Suara Mencekam Jadi Modus Baru Memancing Perhatian Korban
Menjelang keputusan ini, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken pada hari Senin menegaskan bahwa Israel harus melakukan lebih banyak upaya untuk meningkatkan aliran bantuan kemanusiaan ke Jalur Gaza yang terkepung.
Dalam sidang awal bulan ini, Duta Besar Nikaragua untuk Belanda, Carlos José Argüello Gómez, menyampaikan kepada panel hakim beranggotakan 16 orang bahwa "Jerman tidak memenuhi kewajibannya untuk mencegah genosida atau untuk memastikan penghormatan terhadap hukum kemanusiaan internasional."
Selain itu, Nikaragua juga mendesak Jerman agar mengembalikan pendanaan langsung kepada badan bantuan PBB di Gaza.
Namun, kepala tim hukum Jerman, Tania von Uslar-Gleichen, menegaskan bahwa klaim Nikaragua "tidak memiliki dasar fakta atau hukum."
