Pahargyan Adat Longkangan: Tradisi Kuno yang Membawa Berkah Munjungan

- 29 Mei 2024, 06:10 WIB
Pahargyan Adat Longkangan: Tradisi Ratusan Tahun yang Menjaga Syukur dan Lingkungan
Pahargyan Adat Longkangan: Tradisi Ratusan Tahun yang Menjaga Syukur dan Lingkungan /Prokopim/Kab. Trenggalek

Songgolangit.com – Dalam nuansa syahdu yang terjaga selama berabad-abad, masyarakat nelayan di Kecamatan Munjungan, Trenggalek, kembali merayakan Pahargyan Adat Longkangan, sebuah tradisi yang tidak hanya mengungkapkan rasa syukur atas berkah yang diterima tetapi juga memperkuat jalinan sosial dan budaya yang ada.

Pahargyan Adat Longkangan, yang rutin diadakan setiap tahun pada bulan Selo, merupakan manifestasi dari doa dan harapan masyarakat nelayan serta warga Munjungan agar terus diberkahi rezeki, kesehatan, dan keselamatan.

Tradisi ini juga menjadi simbol harapan untuk kemakmuran yang berkesinambungan, sebagaimana ungkapan lokal "munjung munjung ing pangan," yang berarti meningkat terus dalam segala aspek kehidupan.

Selain itu, Pahargyan Adat Longkangan juga bertujuan untuk mengangkat potensi wisata pantai di Kecamatan Munjungan. Dengan mempromosikan keindahan alam dan kekayaan budaya, diharapkan dapat menarik minat wisatawan dari luar daerah, yang pada gilirannya akan meningkatkan perekonomian lokal dan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Trenggalek.

Baca Juga: Keseruan Internasional Durio Festival di Desa Wisata Durensari Trenggalek

Bupati Trenggalek, Mochamad Nur Arifin, yang turut hadir dalam perayaan tersebut, menegaskan pentingnya menjaga kebersihan pantai.

"Tentu kita tidak mau acara yang sedemikan meriah ini ketika dikunjungi wisatawan namun pantainya kotor," tutur Bupati yang akrab disapa Mas Ipin. Ia menambahkan, "Karena jika pantainya bersih, pengunjungnya nyaman maka suatu saat akan datang lagi dan tentu perekonomian masyarakat ikut berputar."

Tradisi ini tidak hanya menjadi ajang syukur, tetapi juga sebagai momentum introspeksi untuk meningkatkan kesadaran lingkungan. Kegiatan ini menjadi peluang bagi masyarakat untuk berpartisipasi dalam menjaga keberlanjutan alam sekitar, sekaligus memelihara nilai-nilai budaya yang lestari.

Dengan semangat yang tak pernah surut, mirip ombak yang terus menerjang pantai, harapan untuk kemakmuran terus dijaga. "Seperti ombak di laut yang tidak pernah terputus, begitu juga dengan rezeki bagi masyarakat Munjungan," pungkas Bupati Trenggalek. ***

Editor: Yudhista AP

Sumber: Prokopim Trenggalek


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah