Beras SPHP Jadi Solusi Pemerintah Atasi Inflasi, Benarkah Efektif?

- 1 Maret 2024, 17:45 WIB
Ketersediaan beras di gudang Bulog Madiun, Jum'at (1/3/2024)
Ketersediaan beras di gudang Bulog Madiun, Jum'at (1/3/2024) /Eka Wulan/RRI

Songgolangit.com - Menjelang bulan suci Ramadhan, kenaikan harga berbagai komoditas pangan menjadi permasalahan serius bagi masyarakat. Penurunan daya beli masyarakat menjadi hal yang tak terhindarkan seiring dengan naiknya harga-harga komoditas dari hari ke hari.

Kepala Bidang Usaha Dagang Dinas Perdagangan Kota Madiun, Siti Nurzanah, menjelaskan bahwa pihaknya telah melakukan operasi pasar untuk menangani inflasi.

Operasi ini dilakukan pada tanggal 29 Januari dan 19 Februari, serta operasi keliling pada tanggal 21 Februari yang menyasar para PKL.

"Inflasi bulanan di Kota Madiun telah mencapai 0,16% dan inflasi tahunannya telah mencapai 2,15%. Kelompok makanan dan minuman menjadi penyumbang inflasi pada Januari 2024 dengan persentase sebesar 0,11%. Komoditas seperti tomat, bawang merah, beras, pisang, bawang putih, dan jeruk menjadi penyumbang utama inflasi," paparnya.

Inflasi ini dipicu oleh fenomena El Nino yang berdampak pada kenaikan harga komoditas pangan. Jadwal panen raya beberapa komoditas pangan pun menjadi mundur akibat fenomena tersebut.

Sebagai upaya penanggulangan, pemerintah memasifkan beras SPHP agar masyarakat masih mampu membeli beras dengan harga yang terjangkau.

Stok Beras Bulog Melimpah

Wakapolres Madiun Kota, Kompol Hery Dian Wahono, menegaskan bahwa hasil sidak menunjukkan tidak ada kelangkaan beras di pasaran, terutama menjelang ramadhan.

"Ada isu bahwa stok beras habis, tapi setelah kita cek di beberapa pedagang secara umum aman, stok mereka tidak pernah sampai kosong. Kami juga cek ke gudang Bulog dan stoknya juga aman," ujarnya.

Wakapolres meminta masyarakat untuk tidak resah dan panik membeli beras dalam jumlah besar. Menurutnya, stok beras, terutama di Madiun, dipastikan masih tercukupi hingga lebaran nanti.

Wakil Pemimpin Bulog Kantor Cabang Madiun, Hendra Kurniawan, menjelaskan bahwa stok beras di gudang Bulog saat ini mencapai 750 ton. Isu kelangkaan beras SPHP beberapa waktu lalu diakui karena keterlambatan dalam pengemasan.

"Pembelian beras SPHP memang kita lakukan pembatasan supaya tidak ada pembeli yang melakukan kecurangan, karena peruntukannya untuk dikonsumsi bukan untuk dijual kembali," ungkapnya.

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: RRI


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x