Antrean Panjang di Madiun, Antusias Penukaran Uang Baru untuk Lebaran Tanpa Biaya!

- 21 Maret 2024, 19:17 WIB
Antrean warga mengular demi mendapatkan uang pecahan baru pada program Serambi BI Kediri di Alun-Alun Kota Madiun, Kamis (21/3/2024).
Antrean warga mengular demi mendapatkan uang pecahan baru pada program Serambi BI Kediri di Alun-Alun Kota Madiun, Kamis (21/3/2024). /Eka Wulan/RRI

Songgolangit.com – Semarak bulan Ramadhan dan persiapan menyambut Idul Fitri tahun ini terasa berbeda di Alun-Alun Kota Madiun. Ratusan warga setempat membanjiri mobil layanan kas keliling Bank Indonesia (BI) perwakilan Kediri, yang menyediakan fasilitas penukaran uang pecahan baru.

Program yang bertajuk "Semarak Rupiah Ramadhan dan Berkah Idul Fitri (Serambi) 2024" ini disambut dengan antusiasme yang tinggi oleh masyarakat.

Nur Hasanah, salah satu warga yang rela mengantre, mengatakan bahwa ia sengaja mengajak tiga orang keluarganya untuk mendaftar secara online melalui website Pintar. “Dibagikan ke saudara saat hari raya. Tentunya ini memudahkan kita daripada tukar ke luar, kan pakai charge, kalau ini kan enggak,” ungkap Nur Hasanah.

Baca Juga: Cara Tukar Uang Baru: Bisa Secara Online atau Di Tempat Penukaran di Bank Terdekat

Setiap warga yang ingin menukarkan uangnya dibatasi maksimal Rp4 juta per KTP, dengan nominal yang dapat ditukar mulai dari Rp1.000 hingga Rp50 ribu. Ini merupakan strategi BI untuk memastikan distribusi uang pecahan baru dapat dirasakan oleh lebih banyak warga, sekaligus menghindari penumpukan massa yang berlebihan di satu tempat.

Erdha Oktaviari, warga lain yang turut serta dalam antrean, mengetahui informasi layanan penukaran uang baru dari media sosial BI Kediri. “Sebenarnya nggak harus uang baru sih, cuma tahun ini mencoba ingin ikut war uang baru, yang jelas untuk (dibagikan) ke keponakan-keponakan saat lebaran,” tuturnya.

Pada kegiatan Serambi 2024, masyarakat dapat memilih pecahan uang yang diinginkan, mulai dari paket Rp100 ribu hingga Rp1 juta.

Pilihan pecahan ini mencakup uang kertas Rp50 ribu sebanyak 20 lembar, Rp20 ribu sebanyak 50 lembar, pecahan Rp10 ribu dan Rp5 ribu masing-masing 100 lembar, Rp2 ribu sebanyak 200 lembar, serta pecahan Rp1.000 sebanyak 100 lembar per paket.

Antrean yang mengular di Alun-Alun Kota Madiun terbagi menjadi dua lajur: satu untuk warga yang telah mendaftar secara online dan satu lagi untuk pendaftaran offline.

Suwarto, warga Nambangan Lor, Kota Madiun, termasuk salah satu yang mengantre secara offline. “Karena saya nggak tahu harus online, harus daftar, ya saya pagi-pagi sekali sudah di sini sekitar jam 07.00 WIB,” ujar Suwarto kepada RRI.

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: KBRN Madiun


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah