Network
Songgolangit.com – Situasi mendesak tengah dihadapi Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Kota Madiun. Stok darah yang ada di ambang kritis, dengan jumlah yang nyaris tidak mencukupi kebutuhan, memicu kekhawatiran akan terjadinya kekurangan pasokan darah bagi para pasien yang membutuhkan transfusi.
Berdasarkan data terkini yang tercatat pada hari Jum'at, 19 April 2024, stok darah di UDD PMI Kota Madiun menunjukkan angka yang alarmant. Hanya tersedia 35 kantong darah golongan A, 61 kantong untuk golongan B, sembilan kantong darah golongan O, dan 12 kantong darah golongan AB. Angka-angka ini jauh dari kata ideal dan menegaskan urgensi akan pengadaan darah yang lebih banyak.
Dwi Santoso, selaku Kepala Pelayanan UDD PMI Kota Madiun, mengungkapkan keadaan yang tengah dihadapi oleh unitnya.
Baca Juga: Waspada! Krisis Stok Darah Golongan O dan AB di Bulan Ramadhan, PMI Butuh Bantuan Anda!
"Memang saat ini stok darah kita menipis. Makanya kami mengajak masyarakat yang waktunya donor untuk segera berdonor," ujar Dwi pada Jum'at kemarin. Ia menekankan pentingnya partisipasi aktif dari masyarakat dalam membantu mengatasi keadaan darurat ini.
Menurut Dwi, penyebab dari menipisnya stok darah ini beragam. Salah satunya adalah tingginya permintaan darah yang tidak diimbangi dengan jumlah pendonor, khususnya setelah periode lebaran yang biasanya mengalami penurunan jumlah pendonor.
"Kategori aman itu ketika masing-masing golongan darah stoknya minimal 50 kantong, kecuali yang AB 25 kantong sudah cukup," tambah Dwi, menandaskan standar minimal yang harus dipenuhi untuk memastikan ketersediaan darah bagi yang membutuhkan.
Dalam upaya mendesak untuk menambah stok darah, UDD PMI Kota Madiun melakukan strategi jemput bola. Ini melibatkan penyelenggaraan kegiatan donor darah di berbagai lokasi strategis untuk mempermudah akses bagi calon pendonor.
Baca Juga: Krisis Stok Darah PMI Ngawi, Unit Donor Darah PMI Aktif Berkeliling di Bulan Ramadhan
