Network
Songgolangit.com – Satuan Tugas (Satgas) Pangan Polres Magetan menunjukkan ketangkasan dalam memastikan ketersediaan dan stabilitas harga bahan pokok (bapok) di wilayahnya, menyusul perayaan Lebaran yang baru saja berlalu. Kegiatan ini diselenggarakan pada Sabtu, 13 April 2024, sebagai upaya preventif terhadap potensi kelangkaan dan lonjakan harga yang sering terjadi pasca hari raya.
Dalam rangkaian kegiatan pengawasan dan pemantauan yang intensif, Satgas Pangan memeriksa sejumlah pasar dan toko ritel modern. Di Pasar Sayur 1 Magetan, tim menemukan stok beras dalam kondisi melimpah, khususnya beras lokal. Fenomena ini adalah buah dari hasil panen raya yang berhasil.
Beras lokal dibanderol dengan harga yang terjangkau, yaitu Rp 12.000 per kilogram. Di sisi lain, beras premium masih terbatas jumlahnya dan dijual dengan harga Rp 74.500 per kemasan 5 kilogram di beberapa toko ritel modern.
Baca Juga: Inflasi Maret 2024 di Jawa Timur: Harga Daging Ayam Ras dan Telur Ayam Pimpin Kenaikan!
Penurunan harga juga terjadi pada telur ayam ras yang kini dihargai Rp 26.000 per kilogram, serta daging ayam ras yang mengalami penurunan menjadi Rp 38.000 per kilogram pasca Lebaran. Harga daging sapi tercatat stabil di angka Rp 140.000 per kilogram, menunjukkan kondisi pasar yang seimbang.
Stok gula pasir juga dalam kondisi aman dan harga terkendali. Di swalayan Ada Maospati, gula pasir dijual seharga Rp 17.000 per kilogram, dengan pasokan yang berasal dari toko grosir di Pasar Besar Madiun.
Meski situasi terlihat kondusif, Satgas Pangan Polres Magetan tetap waspada. Mereka senantiasa melakukan pemantauan dan inspeksi mendadak (sidak) atas ketersediaan dan harga pangan secara berkala. Tindakan ini diambil sebagai langkah antisipatif terhadap fluktuasi harga dan untuk memastikan stabilitas stok bapok.
Baca Juga: Harga Ayam Meroket di Pasar Dolopo, Bagaimana Reaksi Pembeli?
AKP Angga Perdana Brahmada, S.I.K., M.I.K., selaku Kasatgas Pangan Polres Magetan, mengimbau masyarakat agar tidak panik dan melakukan pembelian bapok secara berlebihan. Ia juga menekankan pentingnya partisipasi masyarakat dalam mengawasi dan melaporkan apabila terdapat indikasi penimbunan atau pelanggaran lain yang dapat mengganggu stabilitas harga dan pasokan bapok.
