Tak Lagi Khawatir! Ponorogo Kembali Lancar Pasokan Gas, Ini Syarat Pembeliannya!

- 14 Juni 2024, 18:29 WIB
Stok gas di toko Bu Marni
Stok gas di toko Bu Marni /Yovina/SL

Songgolangit.com – Setelah beberapa waktu dihantui kelangkaan, kini pasokan gas LPG di Ponorogo mulai kembali stabil. Hal ini disampaikan oleh Bapak Sarni dan Ibu Marni, pemilik agen gas di Jalan Sekar Putih, Tonatan, Ponorogo, yang mengalami peningkatan pasokan dalam beberapa hari terakhir.

“Pasokan gas kami sudah lancar,” ujar Bapak Sarni. “Pelanggan kami sudah bisa membeli gas dengan lebih mudah dibandingkan beberapa waktu yang lalu. Harganya pun juga sudah normal Rp.16000”

Namun, untuk mengatur distribusi yang adil dan mencegah penimbunan, agen gas ini menerapkan kebijakan baru. “Setiap pembeli harus menunjukkan KTP dan kami batasi pembelian hanya satu tabung per orang,” tutur Ibu Marni. Langkah ini diharapkan dapat mencegah terulangnya permasalahan serupa di masa mendatang.

Bapak Sarni menjelaskan, kelangkaan yang terjadi sebelumnya dipicu oleh beberapa faktor. “Libur panjang dan tanggal merah membuat distribusi gas dari Madiun terhambat. Ditambah lagi, ada kecenderungan masyarakat untuk menimbun gas di rumah, sehingga memperparah situasi,” paparnya.

Baca Juga: Transformasi Hidrologi Ponorogo: Desa-Desa Ini Dapatkan Sumur Bor Dalam!

Kebijakan pembatasan pembelian ini mendapat respon positif dari sebagian besar warga. Mereka menganggap langkah ini perlu untuk memastikan ketersediaan gas bagi semua lapisan masyarakat.

Dengan normalisasi pasokan gas ini, diharapkan aktivitas memasak di rumah-rumah warga Ponorogo dapat berjalan tanpa hambatan. Pemerintah setempat juga diharapkan terus memantau situasi untuk mengantisipasi permasalahan serupa di masa depan.

Ketika Gas Elpiji Langka, Apakah Kayu Bakar Menjadi Solusi Warga Ponorogo?

Kelangkaan gas elpiji yang belakangan ini melanda Ponorogo telah menggugah kegelisahan warga. Berdasarkan postingan yang diunggah oleh Radio Songgolangit FM (1/6), keadaan ini memicu diskusi hangat di kalangan netizen. Zayyan Zayyin, salah satu warga yang aktif di media sosial, dengan tegas mengusulkan penghapusan gas lpg dan kembali ke penggunaan kayu sebagai bahan bakar.

Baca Juga: Dampak Penutupan SPBE di Ponorogo: Kelangkaan LPG 3kg dan Kenaikan Harga Tak Terhindarkan!

Dampak dari kelangkaan ini tidak hanya terasa di ruang-ruang diskusi virtual. Di lapangan, realitas yang dihadapi warga semakin keras. Ano, seorang warga Badegan, Ponorogo, mengungkapkan bahwa dirinya telah memilih kayu sebagai pengganti gas lpg. "Sudah beberapa minggu ini, saya menggunakan kayu untuk memasak. Lebih ribet memang, namun apa boleh buat, gas lpg sulit sekali didapat," ungkap Ano.

Halaman:

Editor: Yudhista AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah