Kesalahan Penyajian Visual Sejarah: Kasus Foto Kyai Ageng Ngali Muntoha sebagai Kyai Muhammad Besari

- 5 April 2024, 19:24 WIB
Foto Kyai Ageng Ngali Muntoha sebagai Kyai Muhammad Besari
Foto Kyai Ageng Ngali Muntoha sebagai Kyai Muhammad Besari /

Songgolangit.com - Dalam lanskap sejarah yang kaya akan tokoh dan peristiwa, kesalahan kecil dalam penyajian informasi dapat menimbulkan dampak yang signifikan terhadap pemahaman kolektif kita. Baru-baru ini, sebuah kesalahan informasi grafis telah mengungkap sebuah fenomena sosial dan historis yang menarik perhatian para peneliti sejarah dan masyarakat luas.

Kasus ini berkaitan dengan penggunaan foto yang tidak tepat untuk menggambarkan sosok Kyai Muhammad Besari dari Tegalsari, Ponorogo, yang sebenarnya adalah foto dari Kyai Ageng Ngali Muntoha dari Nglames, Madiun.

Dalam tradisi Jawa, ada kebiasaan untuk menamai anak, keturunan, atau murid dengan nama tokoh atau leluhur sebagai bentuk penghormatan. Namun, praktik ini seringkali menimbulkan kebingungan di masa depan, terutama ketika tidak ada dokumentasi yang cukup untuk membedakan individu-individu tersebut. Fenomena ini terlihat jelas pada kasus Kyai Ageng Muhammad Besari dan foto yang digunakan sebagai ilustrasi yang salah.

Kyai Ageng Muhammad Besari, yang meninggal dunia pada tahun 1773, hidup jauh sebelum penemuan kamera pada tahun 1816 oleh Joseph Nicephore Niepce. Oleh karena itu, sangat tidak mungkin foto yang diklaim sebagai Kyai Muhammad Besari itu adalah dirinya, mengingat kamera pada masa hidupnya masih dalam bentuk yang primitif dan membutuhkan waktu yang lama untuk menangkap gambar.

Gus Nur, yang merupakan keturunan dari Kyai Muhammad Besari, menyatakan "sangat tidak masuk akal masa hidup Eyang Muhammad Besari sudah ada kamera yang begitu mudah digunakan oleh banyak orang." Ia menambahkan bahwa kamera pada masa itu masih berukuran besar dan membutuhkan proses yang panjang untuk mengambil gambar.

Berdasarkan penelusuran dalam blog mung-pujanarko.blogspot.com, artikel berjudul "Wisata Ziarah Ke Makam Kyai Ngalimuntoha Muhammad Besari, Nglames-madiun" mengungkapkan bahwa nama asli Kyai Ageng Muhammad Besari dari Nglames, Madiun adalah Kyai Ngalimuntoha.

Artikel tersebut juga menampilkan foto yang sering digunakan sebagai ilustrasi Kyai Ageng Muhammad Besari dari Tegalsari, Ponorogo, yang sebenarnya adalah foto Kyai Ngali yang kemudian mendapat gelar Kyai Ageng Muhammad Besari dari gurunya.

Informasi yang sama diperkuat oleh artikel di blog wingit99.blogspot.com dengan judul "Kyai Ngali Muntoha Nglames Madiun." Dalam artikel tersebut dijelaskan bahwa Kyai Ageng Muhammad Besari dari Nglames, Madiun, memiliki ayah bernama Kyai Burhan dan foto yang beredar diambil oleh seorang administratur Pabrik Gula yang berlokasi tidak jauh dari Nglames, Madiun.

Kesalahan penggunaan foto ini bukan hanya menyebabkan kebingungan mengenai identitas tokoh sejarah, tetapi juga menggambarkan betapa pentingnya verifikasi informasi dalam penyajian sejarah. Hal ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua, khususnya bagi generasi muda, untuk selalu kritis dan teliti dalam menerima informasi, terutama yang berkaitan dengan warisan budaya dan sejarah.

Kasus ini juga menunjukkan pentingnya dokumentasi dan arsip sejarah yang akurat untuk memastikan bahwa ingatan kolektif kita tidak terdistorsi oleh kesalahan-kesalahan yang dapat dihindari. Dengan semakin majunya teknologi dan akses informasi, masyarakat berada dalam posisi yang lebih baik untuk mengoreksi kesalahan masa lalu dan memastikan bahwa generasi mendatang memiliki gambaran yang lebih jelas dan akurat tentang sejarah mereka.

Halaman:

Editor: Yudhista AP


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah

x