Network
Songgolangit.com – Dalam keriuhan pasar kuliner Indonesia, terdapat satu nama yang mungkin belum familiar di telinga banyak orang, namun memiliki cerita yang menginspirasi.
Jenang Bu Nusi, sebuah usaha mikro yang memproduksi aneka jenis jenang dengan cita rasa autentik, berhasil mencuri perhatian berkat konsep unik yang mereka terapkan, yaitu manajemen "langit".
Dari rumah produksi yang terletak di Sanggrahan RT 08 Dukuh 10 Sonopakis Kidul Ngestiharjo Kasihan Bantul, DIY, Nusilasari atau yang akrab disapa Bu Nusi, telah mengolah berbagai varian jenang, seperti jenang sumsum, jenang coklat, hingga jenang monte. Setiap jenis jenang diproduksi menggunakan bahan-bahan pilihan yang menjamin kelezatan produk.
Namun, yang lebih menarik adalah filosofi penjualan yang dipegang teguh oleh Bu Nusi.
"Jenang yang kami produksi dan kami bawa ke lapak harus habis, tidak boleh ada sisa dan tidak boleh masuk rumah lagi," ujar Bu Nusi. Ia menjelaskan bahwa jenang yang tidak terjual akan menjadi bagian dari amal sosial, dibagikan gratis kepada mereka yang kurang mampu atau sedang beribadah.
Baca Juga: Menelusuri Jejak Legenda Dawet Jabung di Warung Ikonik Bu Sumini
Konsep manajemen keuangan yang diterapkan oleh Jenang Bu Nusi pun tidak kalah unik. Pecahan mata uang yang berbeda diperuntukkan bagi kegiatan yang berbeda pula.
"Pecahan 100 ribu adalah untuk ibadah haji dan ibadah lainnya. Pecahan 50 ribu dan 20 ribu adalah untuk perputaran dan operasional usaha. Pecahan 10 ribu untuk pengembangan usaha, sedangkan pecahan 5 ribu dan ke bawah adalah untuk kegiatan sosial," terang Bu Nusi dengan tegas.
Kesuksesan bukan hanya terukur dari keuntungan semata, tetapi juga dari dampak sosial yang dihasilkan.
