Lebaran Aman, Kecelakaan Turun Drastis: Inilah Kunci Keberhasilan Operasi Ketupat Semeru 2024

18 April 2024, 00:24 WIB
Kapolda Jatim Target 0 Kecelakaan Pada Operasi Ketupat Semeru 2024 /Anto H

Songgolangit.com - Keberhasilan besar dicatatkan oleh Direktorat Lalu Lintas (Dirlantas) Polda Jawa Timur pada pelaksanaan Operasi Ketupat Semeru 2024. Berkat sinergi yang kuat antara kepolisian dan seluruh elemen masyarakat, angka kecelakaan lalu lintas (Lakalantas) berhasil ditekan signifikan.

Kombes Pol Komarudin, selaku Dirlantas Polda Jatim, mengungkapkan penurunan yang mencengangkan. "Angka fatalitas kecelakaan pada Operasi Ketupat Semeru kali ini sesuai data berhasil diturunkan hingga 43 persen," ucapnya dengan nada penuh kepuasan.

Dibandingkan tahun sebelumnya yang mencatat 1.003 kasus, tahun 2024 hanya terjadi 570 kasus. Lebih jauh, Kombes Komarudin memaparkan, "Tahun lalu korban laka meninggal ada 155 orang, sedangkan tahun 2024 hanya ada 24 orang artinya turun 85 persen."

Baca Juga: Balon Udara Masih Gentayangan di Ponorogo, Polisi Bertindak Tegas!

Kecelakaan dengan korban luka ringan juga mengalami penurunan drastis. "Pada tahun lalu tercatat 1.539 orang dan tahun 2024 ini 887 orang atau turun 42 persen," lanjutnya.

Puncak kejadian lakalantas terjadi pada H-2 Lebaran, tepatnya tanggal 8 April 2024, dengan lima korban meninggal dunia. Dari sisi kewilayahan, Kota Surabaya mencatatkan 38 kasus selama operasi. Sementara itu, Ngawi menjadi daerah dengan tingkat fatalitas tertinggi; dari 31 kasus kecelakaan, enam di antaranya berujung maut.

Polda Jatim tak berhenti pada pencapaian ini. "Dengan adanya penambahan waktu Work From Home (WFH) dari pemerintah selama dua hari, kami masih mengantisipasi sampai Sabtu besok tanggal 20 April dengan Kegiatan Rutin yang Ditingkatkan (KRYD)," jelas Komarudin.

Strategi yang diimplementasikan untuk mencapai hasil ini meliputi pendekatan preemtif, dengan mengajak masyarakat untuk disiplin berlalu lintas. Selain itu, pendekatan preventif juga diterapkan, seperti penggelaran kekuatan dari berbagai potensi masyarakat, termasuk dinas perhubungan dan organisasi kepemudaan.

Baca Juga: Nomor Telepon Pengaduan Polisi dan Layanan Call Center 110: Garda Terdepan Respons Cepat Kepolisian

Di Mojokerto dan Pacet, relawan banyak berpartisipasi, membantu di tikungan dan turunan yang berbahaya. Mereka memberikan informasi kepada pengguna jalan dan membantu kendaraan yang mengalami masalah teknis.

Polda Jatim juga melakukan tes urin kepada para sopir bus dan ramp check. Ini penting, mengingat bus menjadi pilihan kedua pemudik setelah kereta api. "Kemarin di Tulungagung ada sopir yang sangat kami sesalkan ternyata mengkonsumsi narkoba," ungkap Kombes Komarudin dengan nada prihatin.

Pengecekan di terminal juga ditingkatkan, dengan melibatkan Badan Narkotika Nasional (BNN), untuk memastikan keselamatan para penumpang. Pengurus perusahaan otobus (PO) juga diharapkan bertanggung jawab atas perilaku sopir mereka.

Kombes Komarudin menegaskan, "Kami tidak segan-segan membuatkan rekomendasi kepada Kementerian Perhubungan, karena kalau AKAP, AKAP ini kan antar-kota antar-provinsi kewenangan dari Kementerian Perhubungan untuk perizinannya."

Baca Juga: Puncak Arus Balik Trenggalek: Simak Tips dari Polisi Agar Perjalananmu Nyaman

Operasi Ketupat Semeru 2024 digelar selama 13 hari, dari 4 hingga 16 April 2024, dalam rangka pengamanan Idulfitri 1445 H. Operasi ini melibatkan 16.000 personel gabungan, menunjukkan keseriusan dalam menjaga keamanan dan keselamatan masyarakat selama periode krusial ini.

Melalui upaya yang terstruktur dan kerja keras dari berbagai pihak, Operasi Ketupat Semeru 2024 membuktikan bahwa sinergi dan strategi yang efektif dapat menghasilkan lingkungan lalu lintas yang lebih aman bagi masyarakat. ***

Editor: Yudhista AP

Sumber: divhumas polri

Tags

Terkini

Terpopuler