Transisi Musim Hujan Ke Kemarau, BMKG Juanda Rilis Peringatan Cuaca Ekstrem di Jatim

- 13 Maret 2024, 17:42 WIB
Cuaca Ekstrem Mengancam Jawa Timur: Waspadai Bencana Hidrometeorologi
Cuaca Ekstrem Mengancam Jawa Timur: Waspadai Bencana Hidrometeorologi /Fiqih Arfani/Antara

Songgolangit.com – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) menghimbau masyarakat Jawa Timur untuk meningkatkan kewaspadaan terhadap potensi cuaca ekstrem yang dapat terjadi dalam kurun waktu sepekan ke depan.

Fase transisi dari musim hujan ke musim kemarau yang sedang berlangsung menimbulkan dinamika atmosfer yang signifikan, berpotensi memicu peristiwa hidrometeorologi seperti angin kencang, banjir, hingga tanah longsor.

Pertumbuhan awan konvektif di wilayah Jawa Timur diperparah oleh aktivitas Madden Jullian Oscillation (MJO) dan gelombang Rossby, yang memperkuat pola konvergensi angin. Sirkulasi siklonik yang terjadi di utara Australia turut berkontribusi pada peningkatan cuaca ekstrem di wilayah ini.

Baca Juga: Aksi Cepat Tanggap Evakuasi Lansia Ngelang dan Pengungsi Saat Banjir Melanda Madiun

Kepala Stasiun Meteorologi Kelas I Juanda Sidoarjo, Taufiq Hermawan, dalam sesi wawancara pada Rabu (13/03), mengungkapkan, "Berdasarkan pantauan citra satelit, teridentifikasi beberapa wilayah yang perlu waspada terhadap cuaca ekstrem yang dapat mengakibatkan hujan lebat, banjir, tanah longsor, angin kencang, puting beliung, serta hujan es antara tanggal 12 hingga 18 Maret 2024."

Wilayah-wilayah yang perlu meningkatkan kesiapsiagaan meliputi Kabupaten Bangkalan, Lamongan, Madiun, dan lain-lain, termasuk kota-kota besar seperti Surabaya, Malang, dan Kediri.

"Beberapa wilayah yang perlu waspada yaitu di Kabupaten Bangkalan, Lamongan, Madiun, Magetan, Ngawi, Sumenep, Kota Surabaya, Tuban, Gresik, Bojonegoro, Nganjuk, Pamekasan, Ponorogo, Sampang, Sidoarjo, Banyuwangi, Kota Batu, Kota Blitar, Jember, Jombang, Kota Kediri, Kota Mojokerto, Pacitan, Kota Pasuruan, Kota Probolinggo, Situbondo, Tulungagung, Kediri, Mojokerto, Probolinggo, Pasuruan, Blitar, Bondowoso, Lumajang, Malang, Trenggalek, Kota Madiun, Kota Malang," kata Taufiq Hermawan.

BMKG Juanda menekankan pentingnya kewaspadaan, terutama di area dengan topografi yang curam atau bergunung, yang rentan terhadap dampak bencana alam.

Taufiq Hermawan juga menambahkan, "Bagi pengendara, perlu diwaspadai kondisi jalan yang licin, pohon yang berpotensi tumbang, dan berkurangnya jarak pandang saat hujan lebat berlangsung." Masyarakat diimbau untuk selalu memantau kondisi cuaca terkini melalui citra radar cuaca WOFI dan informasi peringatan dini yang disediakan oleh BMKG melalui berbagai kanal komunikasi.

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: ANTARA


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah