Network
Songgolangit.com – Dalam sebuah langkah strategis untuk mengukir masa depan seni dan budaya, Dewan Kesenian Ponorogo (DKP) mengadakan rapat kerja penting di Ruang Bantarangin. Pimpinan rapat, Wisnu Hadi Prayitno, mengungkapkan ambisi DKP untuk memperluas pengaruhnya dengan merancang program kerja yang komprehensif untuk lima tahun mendatang.
Dengan visi yang jelas, Wisnu Hadi Prayitno, sang ketua DKP, mengemukakan inisiatif untuk membentuk cabang organik di setiap kecamatan.
"Kami akan menginkorporasikan perwakilan dari setiap desa," ujar Wisnu, mengindikasikan bahwa DKP berusaha menciptakan sebuah jaringan seni yang inklusif dan merata di seluruh Ponorogo.
DKP tidak hanya berambisi untuk melestarikan kekayaan seni budaya, tetapi juga bertekad untuk mengintegrasikan pakar seni dan kalangan akademisi dalam upaya mengangkat seni dan budaya Ponorogo yang berbasis penelitian.
Baca Juga: Monumen Reog Ponorogo: Tantangan dan Peluang Bisnis Baru yang Menjanjikan!
Wisnu menjelaskan, "Dewan kesenian adalah mitra pemerintah yang esensial dalam mengembangkan Sumber Daya Manusia (SDM) melalui jalur seni." Hal ini menegaskan peran DKP sebagai wadah ide berkesenian dari berbagai bidang seni.
Kepala Dinas Kebudayaan Pemuda dan Olahraga Ponorogo, Judha Slamet Sarwo Edi, juga menunjukkan dukungan yang kuat terhadap langkah DKP. Ia menekankan pentingnya program jangka pendek, menengah, dan panjang yang telah disusun oleh DKP.
"Karena dalam kurun 25 tahun ke depan, Ponorogo akan menjadi episentrum budaya. Pusatnya budaya," ucap Judha dengan penuh antusiasme.
Rapat kerja ini menjadi simbol komitmen DKP untuk mengembangkan seni dan budaya di Ponorogo. Melalui kolaborasi yang erat antara pemerintah, pakar seni, dan masyarakat, diharapkan Ponorogo dapat memantapkan posisinya sebagai pusat kebudayaan yang dinamis dan berkelanjutan.
Baca Juga: Tak Lagi Khawatir! Ponorogo Kembali Lancar Pasokan Gas, Ini Syarat Pembeliannya!
