Network
Songgolangit.com – Suasana Rumah Tahanan (Rutan) Ponorogo pada Senin pagi terasa berbeda. Aura khidmat menyelimuti kawasan tersebut saat para warga binaan bersiap untuk merayakan Hari Raya Idul Adha. Sholat Ied yang merupakan puncak perayaan umat Islam dalam memperingati keteladanan Nabi Ibrahim AS, dilaksanakan di lapangan rutan tepat pada pukul 06.30 WIB dengan Bapak Ahmad Tohir memimpin sebagai imam.
Momentum Idul Adha yang juga dikenal sebagai hari raya qurban ini, di Rutan Ponorogo, diwarnai dengan prosesi penyembelihan hewan kurban. Tahun ini, keberhasilan pengumpulan 6 ekor kambing menjadi simbol dari semangat kebersamaan dan kerelaan berbagi antara warga binaan. Daging-daging tersebut selanjutnya diolah di dapur rutan untuk dijadikan hidangan spesial, sebagai wujud syukur atas nikmat yang telah diberikan.
Baca Juga: Konsolidasi Akbar: Lazismu Ponorogo Kumpulkan 616 Sapi dan 1038 Kambing!
Kepala Rutan Ponorogo, Agus Imam Taufik, menyampaikan pandangannya terkait perayaan yang berlangsung. "Kami ingin memberikan yang terbaik bagi warga binaan, termasuk dalam merayakan hari-hari besar keagamaan seperti Idul Adha ini. Semangat berbagi dan kebersamaan sangat penting untuk terus dipupuk," tuturnya. Pernyataan ini menggambarkan komitmen Rutan Ponorogo dalam memberikan perhatian yang lebih kepada warga binaannya, terutama dalam hal kegiatan keagamaan.
Sejumlah 287 warga binaan Rutan Ponorogo, dengan antusiasme yang membara, turut serta dalam perayaan ini. Rangkaian acara yang diselenggarakan tidak hanya menjadi sarana ibadah tapi juga sebagai momen untuk meningkatkan rasa kekeluargaan di antara mereka. Kegiatan ini diharapkan dapat menambah kebahagiaan dan memperkuat tali silaturahmi yang merupakan aspek penting dalam kehidupan bersosial.
Baca Juga: Mengintip Proses Reintegrasi Sosial di Rutan Ponorogo: Keterlibatan Keluarga dalam Sidang TPP!
Perayaan Idul Adha di Rutan Ponorogo tahun ini merupakan sebuah cerminan bahwa keterbatasan ruang dan kebebasan tidak menghalangi warga binaan untuk tetap menjalankan ibadah dan memelihara nilai-nilai kebersamaan. Semangat ini diharapkan mampu menginspirasi dan memberikan dampak positif yang berkelanjutan bagi seluruh penghuni rutan.
Perayaan Idul Adha di Rutan Ponorogo menunjukkan bahwa nilai-nilai keagamaan dan kebersamaan bisa tumbuh dan berkembang di mana saja, termasuk di dalam lembaga pemasyarakatan. Hal ini menjadi pembelajaran bahwa kebaikan dapat hadir dalam berbagai bentuk dan situasi, mengajarkan kita tentang pentingnya empati dan kepedulian terhadap sesama. ***
