Mengapa Anak dan Remaja Butuh Pendidikan Seksual? Temukan Jawabannya, Sebelum Terlambat!

- 21 April 2024, 16:36 WIB
Relawan mengajari anak-anak di Kampoeng Baca Taman Rimba (Batara) Papring, Kalipuro Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (1/3/2020).
Relawan mengajari anak-anak di Kampoeng Baca Taman Rimba (Batara) Papring, Kalipuro Banyuwangi, Jawa Timur, Minggu (1/3/2020). /ANTARA FOTO/Budi Candra Setya/hp/aa./


Songgolangit.com – Di tengah kemajuan zaman dan derasnya arus informasi, Lenny Utama Afriyenti, seorang psikolog dari Ikatan Psikolog Klinis Indonesia (IPK Indonesia), menekankan pentingnya edukasi seksual bagi anak yang disesuaikan dengan era digital saat ini.

Menurut Lenny, pendekatan yang digunakan harus berbeda dari masa lalu yang cenderung tabu membahas keterbukaan informasi seksual.

"Dulu itu belum mengerti tentang keterbukaan dan hal-hal seperti ini kan dianggap tabu di orang tua kita dulu, sekarang generasi Y (usia 30 tahun-an) perlu keterbukaan, jangan sampai anak kita mendapatkan informasi yang salah dari media sosial," ujar Lenny dalam diskusi Kesehatan yang diikuti secara daring, Minggu.

Lenny menambahkan bahwa komunikasi terbuka antara orang tua dan anak menjadi kunci dalam menyampaikan edukasi seksual, terutama bagi anak perempuan yang telah memasuki usia di atas 10 tahun.

Baca Juga: Mengungkap Sisi Lain Kidsfluencer: Perlindungan Anak dari Eksploitasi di Media Sosial

Ia menyarankan agar orang tua membangun kelekatan dan mengajak anak berdialog tentang kesehatan perempuan.

“Makannya kelekatan tidak hanya dibangun pada awal usia pertumbuhan usia 0 sampai 5 tahun, kelekatan itu dibangun sampai kapanpun, jika anak perempuan usia 10 atau 11 tahun dekatin lagi anaknya ajak ngobrol, dipeluk, jangan sampai dia mendapat pelukan dari tempat yang salah," papar Lenny yang juga praktik di RS Permata Depok.

Untuk mendukung proses edukasi, Lenny menyarankan orang tua untuk menyesuaikan metode pembelajaran dengan tipe belajar anak. Misalnya, jika anak lebih menyukai visual, buku bergambar tentang edukasi seksual dapat menjadi pilihan.

Orang tua juga harus mempersiapkan diri dengan mempelajari materi edukasi seksual sebelum menyampaikannya kepada anak.

“Jadi kita dulu yang membuka percakapan, jangan anak yang bertanya duluan kalau anak bertanya duluan dan sudah terjadi kemungkinan dia takut, jadi kita seperti pasang jangkar dulu, itu akan lebih baik daripada kita tidak melakukan apa-apa,” terang Lenny.

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah