Nyamuk Aedes Berwolbachia Bahaya untuk Manusia? Antara Risiko Gatal dan Pencegahan DBD

- 30 April 2024, 12:22 WIB
Ilustrasi Nyamuk Ber-Wolbachia: Inovasi Terbaru dalam Perang Melawan Dengue
Ilustrasi Nyamuk Ber-Wolbachia: Inovasi Terbaru dalam Perang Melawan Dengue /


Songgolangit.com - Gigitan nyamuk telah lama menjadi perhatian masyarakat, terutama dengan berkembangnya berbagai penyakit yang ditularkan melalui serangga kecil ini.

Salah satu spesies yang menjadi sorotan adalah nyamuk Aedes Aegypti ber-Wolbachia, yang gigitannya dapat menyebabkan gatal, bintik, dan kemerahan pada kulit. Meskipun demikian, beberapa individu ternyata tidak merasakan efek apa pun dari gigitan tersebut.

Dalam upaya mengatasi demam berdarah dengue (DBD), Kementerian Kesehatan (Kemenkes) telah mengimplementasikan program nyamuk ber-Wolbachia di enam kota besar di Indonesia, termasuk Semarang, Bontang, Bandung, dan Kupang.

Program ini mengandalkan pelepasan nyamuk Wolbachia yang bertujuan agar nyamuk betina kawin dengan nyamuk setempat, sehingga menghasilkan keturunan yang mengandung Wolbachia.

Baca Juga: Walau Dianggap Tidak Efektif, Prosedur Fogging DBD Tetap Dilakukan Sesuai Rekomendasi

Wolbachia sendiri merupakan bakteri alami yang ditemukan pada 60 persen serangga. Ketika berada dalam tubuh nyamuk Aedes Aegypti, Wolbachia dapat menurunkan replikasi virus dengue, yang pada gilirannya mengurangi kemampuan nyamuk untuk menularkan penyakit tersebut.

Dr Atik Choirul Hidajah, dr MKes, seorang pakar epidemiologi dari Universitas Airlangga (UNAIR), menegaskan bahwa teknologi nyamuk Wolbachia adalah inovasi yang aman dan efektif dalam mengurangi penularan virus DBD.

Penelitian tentang Wolbachia telah dilakukan oleh ahli dari berbagai negara dan telah melalui diskusi ilmiah yang mendalam.

Namun, Kemenkes mencatat bahwa masih diperlukan peningkatan partisipasi dan dukungan masyarakat terhadap program Wolbachia, mengingat masih terbatasnya informasi dan beredarnya hoaks. Media massa diharapkan dapat berperan aktif menyebarkan informasi yang benar untuk mengedukasi masyarakat.

Baca Juga: Nyamuk Kecil dengan Ancaman Besar: Bagaimana Ponorogo Melawan Chikungunya dan DBD?

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: Antara


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah