Siprus dalam Bahaya: Pulau Siprus Hadapi Ancaman Ekspansi Israel Melalui Pembelian Properti dan Perusahaan

- 20 Januari 2024, 11:20 WIB
Beberapa warga israel dengan outfit khas Yahudi Ortodox bertolak ke Cyprus melalui pelabuhan di Haifa
Beberapa warga israel dengan outfit khas Yahudi Ortodox bertolak ke Cyprus melalui pelabuhan di Haifa /Shir Torem/Reuters

SONGGOLANGIT.COM - Mengemuka kekhawatiran terkait ekspansi Zionis di Pulau Siprus. Klaim yang semakin meningkat tentang akuisisi tanah oleh individu terkait Israel di Siprus Utara memicu perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk pemerintah Turki dan organisasi lokal.

Dalam beberapa bulan terakhir, muncul kekhawatiran di Pulau Siprus mengenai potensi 'okupasi senyap' yang dilakukan oleh Zionis, didorong oleh ide 'tanah yang dijanjikan.' Pulau yang secara historis menjadi target untuk negara Yahudi ini kini menghadapi ancaman signifikan dengan semakin banyaknya kehadiran Israel di pulau tersebut.

Siprus adalah sebuah negara pulau di Laut Mediterania bagian timur, berada ±113 km di sebelah selatan Turki dan 120 km di sebelah barat Suriah.

Menurut klaim yang beredar, puluhan ribu hektar tanah di Siprus Utara telah diakuisisi oleh individu yang terkait dengan Israel. Menanggapi klaim ini, Menteri Luar Negeri Turki Hakan Fidan pada bulan November mengatakan bahwa Organisasi Intelijen Nasional Turki (MIT) sedang aktif memantau situasi.

Fidan menyatakan, "Klaim ini telah ada dalam radar kami sejak masa jabatan sebelumnya. Sejak tahun 2000, warga negara Israel telah mengajukan sedikit lebih dari 200 permohonan pembelian real estat, menempatkan mereka di peringkat ke-12 di antara warga negara dari semua negara.”

Namun, penting untuk dicatat bahwa peringkat ini hanya mencakup pembelian yang dilakukan dengan paspor Israel, tidak termasuk individu Yahudi yang mengajukan permohonan dengan paspor dari negara lain.

Sabahattin Ismail, mantan penasihat Presiden TRNC Rauf Denktas dan mantan sekretaris pribadi perdana menteri, menegaskan bahwa "ribuan orang Yahudi yang mengajukan permohonan dengan paspor Rusia, Ukraina, Inggris, Jerman, dan Turki tercatat di bawah kewarganegaraan yang berbeda.”

Ismail juga menyebut bahwa tiga perusahaan konstruksi besar, yang dimiliki oleh warga negara Israel yang kemudian memperoleh kewarganegaraan TRNC, memiliki hak untuk akuisisi properti tanpa batas karena terdaftar sebagai perusahaan Siprus Turki.

Perusahaan-perusahaan tersebut, yaitu Afik Group, Evergreen Developments Group, dan Eurocoast Group, telah terlibat dalam akuisisi tanah yang signifikan dan proyek konstruksi, terutama di area yang menghadap Israel. Ismail menjelaskan, "Perusahaan-perusahaan Yahudi yang mengakuisisi ribuan hektar tanah ini terdaftar sebagai perusahaan Siprus Utara karena tidak dipandang sebagai perusahaan Israel, membuat negara sulit menentukan jumlah pembelian sebenarnya oleh Israel."

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: TRT World


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah