100.000 Orang Mengungsi Akibat Serangan Israel, Lebanon Selatan Terpuruk

- 6 Februari 2024, 04:29 WIB
Warga menggunakan truk sebagai moda transportasi di Rafah (04/02)
Warga menggunakan truk sebagai moda transportasi di Rafah (04/02) /M. Abed/AFP

SONGGOLANGIT.COM - Krisis kemanusiaan kembali melanda Timur Tengah, kali ini di Lebanon selatan akibat serangan Israel yang telah mengakibatkan sekitar 100.000 orang terlantar.

Menurut Menteri Luar Negeri Lebanon, Abdullah Bou Habib, situasi ini memerlukan perhatian mendesak dan bantuan kemanusiaan yang signifikan.

"Kami memiliki sekitar 100.000 orang terlantar dari selatan sebagai akibat dari peristiwa terkini dan serangan Israel," ungkap Bou Habib dalam pertemuan dengan Presiden Komite Internasional Palang Merah (ICRC), Mirjana Spoljaric.

"Mereka sangat membutuhkan perawatan dan bantuan," tambahnya.

Sementara itu, Menteri Luar Negeri Israel, Israel Katz, menegaskan bahwa "waktu semakin sempit" untuk mencapai solusi diplomatik di Lebanon selatan, dengan terjadinya tembakan lintas batas setiap hari.

"Israel akan bertindak secara militer untuk mengembalikan warga yang dievakuasi" ke wilayah perbatasan utaranya jika solusi diplomatik tidak tercapai untuk mengakhiri kekerasan, kata Katz dalam pertemuan dengan mitranya dari Prancis, Stephane Sejourne.

Ketegangan yang meningkat di perbatasan Lebanon-Israel ini merupakan pertukaran tembakan sporadis terbaru antara pasukan Israel dan Hezbollah sejak awal Oktober, dalam bentrokan paling mematikan sejak kedua belah pihak bertempur dalam perang skala penuh pada tahun 2006.

Menurut media lokal, setidaknya 30 warga sipil, termasuk tiga jurnalis dan tiga anak-anak, serta 182 anggota Hezbollah telah terbunuh di Lebanon selatan.

Situasi ini terjadi di tengah ofensif militer Israel di Gaza sejak 7 Oktober, yang telah menewaskan setidaknya 27.365 orang dan melukai 66.630 lainnya.***

Editor: Yudhista AP

Sumber: TRT World


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah