Korban Sipil Berjatuhan di Rafah, Amnesty International Ungkap Kebrutalan Serangan Israel di Gaza

- 13 Februari 2024, 01:05 WIB
Seorang wanita Palestina berduka, menggendong bayi yang menjadi korban pengeboman di Rafah
Seorang wanita Palestina berduka, menggendong bayi yang menjadi korban pengeboman di Rafah /Hatem Ali/AP

Songgolangit.com - Serangan mematikan yang terjadi di Rafah, Gaza, telah menarik perhatian Amnesty International yang baru-baru ini merilis temuan penyelidikannya.

Menurut laporan tersebut, pasukan Israel telah melanggar hukum kemanusiaan internasional dengan menghancurkan keluarga-keluarga secara total tanpa hukuman apa pun.

Keempat serangan yang diteliti oleh Amnesty terjadi di daerah yang dianggap sebagai "area teraman" di Gaza, namun kenyataannya membuktikan sebaliknya.

Pada 12 Desember, sebuah serangan menghantam dua rumah milik keluarga Harb di distrik Al-Zuhour, menewaskan 25 warga sipil, termasuk sepuluh anak-anak.

Serangan lain pada 14 Desember menghancurkan rumah seorang ahli bedah pensiunan, Dr. Abdallah Shehada, di distrik Brazil Rafa, merenggut nyawa dokter tersebut beserta 29 warga sipil lainnya, termasuk 11 anak-anak.

Tanggal 19 Desember, serangan terhadap rumah keluarga Zu’rub di Rafah bagian barat menewaskan 22 warga sipil, termasuk 11 anak-anak.

Dan pada 9 Januari, serangan terhadap rumah keluarga Nofa di distrik Tal Al-Sultan di Rafah menewaskan 18 warga sipil, termasuk sepuluh anak-anak.

Total korban dari keempat serangan ini mencapai setidaknya 95 warga sipil, termasuk 42 anak-anak.

Diantara mereka, terdapat seorang pria berusia 86 tahun yang terpaksa mengungsi ke Rafah akibat pertempuran dan seorang bayi perempuan yang belum genap tiga minggu, begitu muda hingga kelahirannya belum terdaftar secara resmi.

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: Amnesty Internasional


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah