Krisis Kemanusiaan Memuncak: Ribuan Pengungsi di Gaza Diusir Tentara Israel dari Rumah Sakit!

- 15 Februari 2024, 14:27 WIB
Korban anak-anak dan lainnya yang terluka di Nasser Medical Complex in Khan Younis, Gaza (03/12/2023)
Korban anak-anak dan lainnya yang terluka di Nasser Medical Complex in Khan Younis, Gaza (03/12/2023) /Belal Khaled/Anadolu via Getty Images

Songgolangit.com - Situasi memprihatinkan terjadi di Rumah Sakit Nasser, Khan Younis, bagian selatan Gaza. Ribuan warga Palestina yang mencari perlindungan di rumah sakit tersebut diusir paksa untuk meninggalkan tempat perlindungan mereka oleh tentara Israel. Situasi ini memicu keprihatinan internasional, termasuk dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO).

Menurut kesaksian beberapa saksi mata, tentara Israel memberikan perintah kepada para pengungsi untuk meninggalkan rumah sakit di bawah todongan senjata.

Mereka diminta berbaris satu per satu menuju area timur Khan Younis, sementara kendaraan militer terus mengepung rumah sakit. Sementara itu, bulldozer militer meruntuhkan dinding rumah sakit sebagai persiapan untuk menyerbu ke dalam.

Kementerian Kesehatan Gaza menyatakan bahwa beberapa warga Palestina tewas oleh aksi tentara Israel saat mencoba keluar dari Rumah Sakit Nasser pada hari Selasa. Kejadian ini menambah daftar panjang korban dalam konflik yang terus berlangsung.

Tedros Ghebreyesus, kepala WHO, menyampaikan keprihatinannya yang mendalam terhadap situasi di dan sekitar Rumah Sakit Nasser yang telah dikepung oleh pasukan Israel.

"Saya merasa terganggu dengan laporan tentang apa yang terjadi di Kompleks Medis Nasser di Gaza setelah dikepung selama sekitar seminggu," ujar Tedros.

Dia menambahkan, "Kami sangat khawatir tentang keselamatan pasien dan personel kesehatan karena permusuhan yang meningkat di sekitar rumah sakit. Kami mengulangi: kesehatan HARUS dilindungi setiap saat," seraya mengulangi seruannya untuk gencatan senjata.

Sejak 22 Januari, Kota Khan Younis mengalami invasi darat besar-besaran oleh Israel, memaksa puluhan ribu penduduk kota untuk melarikan diri dari daerah mereka di bawah bombardir berat Israel.

Perang Israel terhadap Gaza telah mendorong 85 persen populasi wilayah tersebut ke dalam pengungsian internal di tengah kekurangan akut makanan, air bersih, dan obat-obatan, sementara 60 persen infrastruktur enklave telah rusak atau hancur, menurut PBB.

Tragedi Rafah: Keluarga Hancur, Gaza Tanpa Tempat Perlindungan

Kepala bantuan PBB - The United Nations Relief and Works Agency (UNRWA) telah mengingatkan bahwa operasi militer di Rafah dapat berujung pada pembantaian di Gaza dan menempatkan operasi kemanusiaan yang sudah rapuh pada ambang kematian.

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: TRT World


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah