Pembantaian Pengantre Bantuan Kemanusiaan di Gaza: Tragedi yang Mengguncang Dunia

- 2 Maret 2024, 17:31 WIB
Para korban pembantaian di al-Shifa hospital, Gaza City
Para korban pembantaian di al-Shifa hospital, Gaza City /Mohammed al-Hajjar/France 24

Songgolangit.com - Pada Sabtu, 2 Maret 2024, Israel mengakui bahwa pasukannya telah menembaki warga Palestina yang sedang menunggu bantuan kemanusiaan di selatan Kota Gaza. Namun, seperti dalam kejadian sebelumnya, IDF malah menyalahkan para korban. Tragedi ini mengakibatkan lebih dari 100 orang tewas dan lebih dari 700 orang lainnya terluka.

Menurut delegasi PBB, banyak korban serangan bantuan Gaza yang terluka akibat tembakan. Direktur Rumah Sakit al-Awda menyatakan bahwa 80 persen korban yang masuk rumah sakit adalah korban tembakan.

Tekanan meningkat terhadap Israel terkait kematian ratusan warga Palestina yang sedang mengantre bantuan. Insiden ini terjadi ketika tentara Israel menembaki kerumunan, memicu sejumlah negara mendukung seruan PBB untuk penyelidikan.

Menurut Kementerian Kesehatan di Gaza, pasukan Israel telah membunuh lebih dari 100 orang yang mencoba mencapai konvoi bantuan di dekat Gaza pada Kamis dini hari. Kelaparan mengintai hampir lima bulan setelah perang yang dimulai setelah serangan Hamas ke Israel pada 7 Oktober.

Pembelaan IDF dan Kutukan Internasional

 "IDF (Israel Defense Forces) tidak menembak konvoi. IDF tidak menembak orang-orang yang sedang merampok truk. IDF menggunakan senjata ketika massa berlari ke arah mereka dengan cara yang mengancam nyawa mereka. Mereka berada di sana pada awalnya untuk mengamankan konvoi," kata juru bicara pemerintah Israel, Eylon Levy.

Namun, Levy kemudian menghapus postingannya dan mengulangi klaim tentara Israel, menuduh warga sipil saling membunuh dalam kekacauan.

"Orang-orang malang itu tewas ketika mereka tertindih dalam kerumunan dan dalam beberapa kasus ditabrak oleh sopir truk Gaza saat mereka mencoba keluar. Tapi silakan, salahkan Israel," ujar Levy kemudian.

Sementara itu, pemerintah Jerman mengekspresikan rasa terkejut atas pembunuhan warga sipil Palestina oleh tentara Israel di Gaza. Namun, mereka menolak untuk secara eksplisit mengutuk pembantaian tersebut.

"Ada berita mengejutkan yang mencapai kami (dari Gaza). Kami sangat jelas menuntut penjelasan tentang keadaan ini. Perlindungan warga sipil dalam situasi yang dramatis ini adalah prioritas utama," kata Juru Bicara Wakil Kementerian Luar Negeri, Kathrin Deschauer, saat ditanya dalam konferensi pers di Berlin apakah Jerman mengutuk pembantaian massal terbaru di Gaza.

Halaman:

Editor: Yudhista AP

Sumber: TRT World


Tags

Artikel Pilihan

Terkini

Terpopuler

Kabar Daerah